RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMP Negeri 2 Pringsurat
Mata Pelajaran : Bahasa
Jawa
Kelas / Semester : VII
/ I
Standar Kompetensi : 1. Mampu mendengarkan dan memahami berbagai
wacana lisan dalam berbagai ragam Bahasa Jawa.
Kompetensi Dasar : 1.1 Mendengarkan dan memahami percakapan dalam
berbagai kegiatan di lingkungan sekolah dan di rumah/ masyarakat meliputi
percakapan dengan teman, percakapan dengan orang tua.
Indikator : (1) Mengungkapkan isi
percakapan secara lisan dan tulisan dalam berbagai ragam bahasa Jawa.
(2) Mengajukan dan menjawab pertanyaan sesuai
konteks pembicaraan.
Alokasi Waktu : 2
x 40 menit (2 x pertemuan)
I.
Tujuan Pembelajaran
Siswa
dapat menjelaskan isi percakapan dengan membuat dan menjawab pertanyaan sesuai
dengan konteks pembicaraan.
II.
Materi Pembelajaran
a.
Teks percakapan sesama teman
b.
Teks percakapan dengan orang tua
III. Metode
Pembelajaran
a.
Ceramah
b.
Tanya jawab
c. Inquiry
d.
Pemodelan
e.
Penugasan
IV. Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
No.
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Metode
|
Nilai –nilai
karakter
|
1.
|
Pendahuluan:
a. Guru menyiapkan anak dengan memberi salam mengabsen dan menanyakan kabar anak
b.
Apersepsi.
Guru menanyakan peran menyimak/mendengarkan dalam
kaitanya dengan hakikat berbahasa.
c.
Informasi tentang pembelajaran pada pertemuan ini
tentang :
-
Tema materi
pembelajaran
-
Metode
Pembelajaran
d.
Motivasi.
Guru menjelaskan manfaat dari pembelajaran materi mendengarkan percakapan/
wacana lisan yaitu memotivasi anak untuk menggunakan bahasa jawa yang benar
sesuai dengan unggah-ungguh basa
dalam berbicara.
|
10 menit
|
Ceramah
|
Religius
Disiplin
Empati
|
2.
|
Kegiatan Inti:
- Eksplorasi:
Guru membagi
kelompok kecil satu kelompok berjumlah maksimal 3 siswa.
Kemudian
dengan media VCD guru menayangkan percakapan antara beberapa anak dengan
orang tua tema percakapan adalah lingkungan.
- Elaborasi
:
Tiap kelompok tampil mewakilkan satu
anggotanya untuk maju menyampaikan hasil ringkasan tentang percakapan
yang sudah mereka simak.
Kelompok
yang tidak maju mengamati perwakilan kelompok yang maju, membuat catatan
tentang isi, unggah-ungguh basa yang digunakan, hal-hal apa yang dianggap
kurang dan menarik.
Tiap
kelompok menyampaikan pendapat/tanggapan terhadap kelompok lain berdasarkan
hasil pengamatannya, setelah semua kelompok.
- Konfirmasi
Dengan tanya
jawab, guru memberikan penjelasan, penguatan dan pembetulan
mengenai pemahaman-pemahaman siswa terkait dengan materi percakapan yang
disimak.
|
60 menit
|
Bermain peran
|
Berani ,
Percaya,
Disiplin, kreatif,
Tanggung jawab, kepemimpinan,
Jujur,
Saling menghargai.
|
3.
|
Penutup :
- Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan hasil diskusi.
- Merefleksikan
dengan cara bertanya pada siswa .
- Memberikan
tugas berupa
- Secara kelompok max 3 anak, menulis
isi percakapan suatu kegiatan dengan tema bebas dikumpulkan tepat waktu pertemuan berikut.
- Tugas
portofolio, mendengarkan dan
membuat ringkasan percakapan dengan tema kebudayaan
dengan unggah-ungguh yang benar.
- Pembelajaran diakhiri dengan salam penutup.
|
10 menit
|
Ceramah Tanya
jawab
|
Disiplin
Toleransi
Religius
|
Pertemuan 2
a.
Materi menyimak percakapan di rumah.
Pertemuan 3
b.
Materi menyimak percakapan yang mengandung dialek
tertentu di Jawa Tengah.
V.
Sumber Belajar
a.
VCD / Kaset percakapan
b.
Peragaan teman / model
c.
Buku Kerja Siswa MGMP Bahasa Jawa, Kembang Setaman Kawruh
Sapala Basa Jawa, Bausastra Jawa Penerbit Kanisius.
VI.
Penilaian
1. Penilaian Proses
Penilaian proses dilakukan
terhadap partisipasi siswa dalam kelompok selama proses pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan tabel observasi :
No.
|
Nama
|
Aktivitas Siswa
|
Inisiatif
|
Keaktifan
|
Kerjasama
|
1
|
|
B
|
C
|
K
|
B
|
C
|
K
|
B
|
C
|
K
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2. Penilaian Kinerja : Laporan hasil kerja
dan tes tertulis
a. Tekhnik : Pemberian Tugas
b. Bentuk
: Tertulis
c. Instrumen
:
1.
Wangsulana pitakon ing ngisor iki !
(Terlampir pada Buku Pinter Basa Jawi, Sumber Ilmu kelas VII, hal 59, 81,
108).
Penghitungan Nilai Tertulis :
Lampiran Materi
SINAU KELOMPOK
Rita : “Hei, Win wulangan wingi Kowe entuk pira?”
Wiwin : “Wah isin aku yen kelingan wulangan wingi.”
Rita : “Kok isin kepriye ta?”
Wiwin : “Le ora isin kepriye, aku entuk biji elek.”
Rita : “Apa Kowe ora sinau?”
Wiwin : “Ya sinau, nanging sing dak sinaoni ora ana
sing nyanthel.”
Rita : “Win aku duwe gagasan, kepriye yen awake dhewe
nganakake sinau kelompok, piye panemumu?
Wiwin : “Lha ya kuwi sing dakkarepake. Wiwit biyen aku
kepingin ing kelase dhewe dianakake sinau kelompok, kaya sing kok-usulake
kuwi.”
Rita : “Yen ngono, ayo padha matur marang Pak Guru,
dikeparengake apa ora.”
(Bocah loro mau banjur matur karo gurune sing asmane Pak Haryanto).
Wiwin : “Pak Har, kepareng badhe matur.”
Pak Har : “Eh Kowe Win karo Rita, arep matur apa?”
Rita : “Mekaten Pak. Dalem reraosan kalian Wiwin
kados pundi menawi kelas VII B menika dipunwontenaken sinau kelompok?”
Pak Har : “Wah becik kuwi, Bapak sarujuk banget. Terus
kapan wiwite sinau kelompok kuwi?”
Wiwin : “Prayoginipun kanca-kanca dipun paringi
sumerep rumiyen Pak!”
Pak Har : “Oh
ngono. Ya wis
mengko ning kelas para siswa kelas VII B dakkandhanane.”
Rita lan : Matur sembah nuwun, Pak!”
B. Wangsulana pitakon ing ngisor iki kanthi trep!
1. Pacelathon
ing ndhuwur apa irah-irahane?
Wangsulan :
………………………………………………………………………...........
2. Sapa
wae paraga sing ana ing pelathon kuwi?
Wangsulan :
………………………………………………………………………...........
3. Pacelathon
kuwi nyritakake bab apa?
Wangsulan :
………………………………………………………………………...........
4. Basa
apa sing digunakake dening Pak Haryanto?
Wangsulan : ………………………………………………………………………...........
5. Rita
lan Wiwin matur bab apa marang Pak Har?
Wangsulan :
………………………………………………………………………...........
C. Coba gawea ukara apa
wae (bebas) yen perlu dikantheni gambar.
Garapen ing kertas liya!
D. Ukara Lamba.
Ukara lamba yaiku ukara kang nduweni jejer
lan wasesa ganep. Mulane uga diarani ukara ganep.
Wujude
ukara ganep yaiku :
a.
J + W
b.
J + W + L
c.
J + W + L + K
d.
J + W + G
e.
J + W + G + K
f.
J + W + K
Katrangan
: J = Jejer, W = Wasesa, L = lesan,G = Geganep K = Katrangan
Tuladha :
a.
Bukune akeh
b.
Hartini nandur kacang
c.
Darsini ngajak Dewi menyang Semarang
d.
Darsana kesandhung watu
e.
Sikilku kesiram jarang ing pawon
f.
Adhiku umpetan ing longan
Gawea
ukara lamba kaya tuladha lima
wae!
1.
………………………………………………………………………………………
2.
………………………………………………………………………………………
3.
………………………………………………………………………………………
4.
………………………………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………………
Tembung Yogyaswara.
Tembung
yogyaswara yaiku tembung loro sing dirangkep dadi siji sing ngarep tiba “a”
sing mburi tiba “I” lan nduweni teges lanang wadon.
Tuladha :
dewa-dewi, benthara-bethari, yaksa-yaksi.
Coba
gawea tembung yogyaswara lima
wae banjur gawenen ukara!
1.
…………………………………
ukara : ………………………………………………………………………………
2.
…………………………………
ukara :
3.
…………………………………
ukara :
4.
…………………………………
ukara :
5.
…………………………………
ukara :
Mengetahui Pringsurat, Julii 2011
Kepala
Sekolah Guru
Mata Pelajaran
Isrofi, S.Pd. M.Pd. Nofian Pramujianto, S.Pd.
NIP.
19660101 198803 1 027 NIP.
19861125 201001 1 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Negeri 2 Pringsurat
Mata Pelajaran : Bahasa
Jawa
Kelas / Semester : VII
/ I
Standar Kompetensi : 1. Mampu mendengarkan dan memahami berbagai
wacana lisan dalam berbagai ragam Bahasa Jawa.
Kompetensi Dasar : 1.2 Mendengarkan dan memahami cerita teman tentang
budi pekerti/pahlawan dengan ragam ngoko dan ragam krama.
Indikator : (1) Mengungkapkan isi cerita
teman secara lisan maupun tertulis dalam berbagai ragam bahasa Jawa.
(2) Memberikan tanggapan mengenai isi cerita yang
didengar.
Alokasi Waktu : 2
x 40 menit (2 x pertemuan)
1. Tujuan
Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan
isi cerita teman secara lisan maupun tertulis berbagai ragam bahasa Jawa.
2.
Materi Pembelajaran
-
Cerita teman dengan tema Budi Pekerti
-
Cerita teman dengan tema Pahlawan
3. Metode Pembelajaran
d.
Ceramah
e.
Tanya jawab
f.
Inquiry
g.
Demonstrasan
h.
Penugasan
4.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No.
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Metode
|
Nilai –nilai
karakter
|
1.
|
Pendahuluan:
·
Guru
menyiapkan anak dengan memberi salam mengabsen dan menanyakan
kabar anak
·
Apersepsi.
Guru menanyakan peran menyimak/mendengarkan cerita,
dalam kaitanya dengan hakikat berbahasa.
·
Informasi tentang pembelajaran pada pertemuan
ini tentang :
-
Tema materi
pembelajaran
-
Metode
Pembelajaran
·
Motivasi.
Guru menjelaskan manfaat dari pembelajaran materi mendengarkan percakapan/
wacana lisan yaitu memotivasi anak untuk menggunakan bahasa jawa yang benar
sesuai dengan unggah-ungguh basa
dalam berbicara.
|
10 menit
|
Ceramah
|
Religius
Disiplin
Empati
|
2.
|
Kegiatan Inti:
- Eksplorasi:
Guru membagi
kelompok kecil satu kelompok berjumlah maksimal 3 siswa.
Kemudian
dengan media televisi guru menayangkan seorang anak yang sedang bercerita
dengan tema kepahlawanan.
- Elaborasi
:
Tiap kelompok tampil mewakilkan satu
anggotanya untuk maju menyampaikan hasil ringkasan tentang cerita yang
sudah mereka simak.
Kelompok
yang tidak maju mengamati perwakilan kelompok yang maju, membuat catatan
tentang isi, unggah-ungguh basa yang digunakan, hal-hal apa yang dianggap
kurang dan menarik.
Tiap
kelompok menyampaikan pendapat/tanggapan terhadap kelompok lain berdasarkan
hasil pengamatannya, setelah semua kelompok.
- Konfirmasi
Dengan tanya
jawab, guru memberikan penjelasan, penguatan dan pembetulan
mengenai pemahaman-pemahaman siswa terkait dengan materi cerita yang disimak.
|
60 menit
|
Bermain peran
|
Berani ,
Percaya,
Disiplin, kreatif,
Tanggung jawab, kepemimpinan,
Jujur,
Saling menghargai.
|
3.
|
Penutup :
- Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan hasil diskusi.
- Merefleksikan dengan
cara bertanya pada siswa .
- Memberikan tugas berupa
-
Tugas kelompok mendengarkan dan menulis isi cerita orangtua mengenai asal muasal
daerahnya dikumpulkan pertemuan berikutnya.
- Pembelajaran diakhiri dengan salam penutup.
|
10 menit
|
Ceramah Tanya
jawab
|
Disiplin
Toleransi
Religius
|
5. Sumber Belajar
- VCD / kaset cerita
- Buku Kerja Siswa MGMP Bahasa Jawa, Kembang Setaman
Kawruh Sapala Basa Jawa, Bausastra Jawa Penerbit Kanisius.
6.
Penilaian
1. Penilaian Proses
Penilaian proses dilakukan
terhadap partisipasi siswa dalam kelompok selama proses pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan tabel observasi :
No.
|
Nama
|
Aktivitas Siswa
|
Inisiatif
|
Keaktifan
|
Kerjasama
|
1
|
|
B
|
C
|
K
|
B
|
C
|
K
|
B
|
C
|
K
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2. Penilaian Kinerja : Laporan hasil kerja dan tes
tertulis
a. Tekhnik : Pemberian Tugas
b. Bentuk : Tertulis
c. Instrumen :
1. Wangsulana
pitakon iki sawise nyemak kancamu crita!
(Terlampir pada Buku Pinter Basa Jawi, kelas VII, hal 70, 91)
Penghitungan Nilai Tertulis :
Lampiran Materi
AJA
MINDHAH CHANEL
Pak
guru ngendika, “Minggu ngarep ulangan, cah.”
Sing dikandhani mangsuli kaya
padhuan suara, “ Uuuuu….” Biasa..., cah sekolah, angger dikandhani ana ulangan,
pe-er, apa tugas liyane mesthi akeh lehe nggremeng tinimbang matur: sendika
dhawuh!
Maklum acara televisi saiki wis
patlikur jam. Acarane narik kawigatene bayi cenger nganti wong tuwa. Sing
berita, sinetron, komedi, olahraga, religi, nganti lagu-lau hiburan.
Wasis, klebu salah sijine siswa sing
uga dadi pecandhu acara televisi. Nanging dheweke isih tetep bisa ngatur wektu,
kapan dheweke kudu mbiyantu rama lan ibune, dolanan karo kancane, sinau lan uga
nonton televisi.
Krungu dhawuhe Pak Guru bab arep
ulangan materi sing wis diwulangake , tumrape Wasis entheng bae. Atine
mantep.”Aku wis siap.” Ngono batine.
Ndilalah pas bengi malem ulangan, acara
televisi kasenengane. National Geographic Chennel. Bengi iki nyritakake bab
satwa ing alas Amazone.
Atine Wasis mangro, rada bingung!
Yen nonton tegese dheweke ora sinau, yen sinau dheweke ora bisa nonton. Kudu
mlih salah siji. Nanging dheweke kepengin oleh loro-lorone. Ya nonton, ya
sinau.
Ditekati temenan. Sinau nyambi
nonton tivi, utawa nonton tivi karo nyekel buku. Sida klakon Carane: Yen pas acara pokok Wasis njinggleng
tivi, yen pas iklan,volume tivi dicilikna, dheweke ganti cepet-cepet njinggleng
buku pelajaran. Dadi ora kaya adate, yen pas iklan chenele dipindah. Nyatane
iya bisa klakon, loro-lorone bisa oleh. Acarane tivi ora kelangan, wulangane
olehe nyinau ringkesan uga ora kether. Kabeh mau jalaran sinaune wis dicicil
wiwit minggu wingi, ora mung disinau bengi malem ulangan bae.
Esuke pas ulangan, kabeh soal
digarap kanthi entheng. Ora ana sing ora bisa. Pas Pak Guru nimbali jenenge
kanggo dilebokake ing buku nilai jenenge Wasis oleh angka sepuluh.
Tekan omah biji sepuluh mau
diaturake Rama lan Ibune, Rama lan Ibune
rena penggalihe. Mula sore iku Wasis diajak mlaku-mlaku, nyateee!!!.
B. Ukara lamba lan ukara camboran
1. Ukara
lamba ( kalimat tanggal )
yaiku ukara kang nduweni jejer, lan wasesa tunggal
Tuladha :
a. adhiku
/ nangis
J
W
b. Bagio
/ nulis / layang
J
W L
c. Ibu
/ olah – olah / ing pawon
J
W K.P.
d. Mas
Bambang / nukokake / adhiku / buku tulis
J W L Gg
e. Wingi
/ Pak likku / kelangan
/ jaket
KW
J W L
Coba gawea ukara lamba kanthi pola ing
ngisor iki telu-telu wae!
1. J - W
- L
a. ....................................................................................................
b. ....................................................................................................
c. ....................................................................................................
2. J - W
- Gg
a. ....................................................................................................
b. ....................................................................................................
c. ....................................................................................................
3. J - K
- W - L
a. ....................................................................................................
b. ....................................................................................................
c. ....................................................................................................
4. J - W
- L - K
a. ....................................................................................................
b. ....................................................................................................
c. ....................................................................................................
5. J - K
- W - Gg
a. ....................................................................................................
b. ....................................................................................................
c. ....................................................................................................
2. Ukara
camboran ( kalimat majemuk )
yaiku ukara kang nduweni
jejer lan wasesa rangkep, seora-orane wasesane luwih saka siji.
Ukara camboran bisa dibedakake dadi loro, yaiku ukara camboran sejajarlan
ukara camboran susun.
a. Ukara
camboran sejajar (kalimat majemuk setara)
Ukara
camboran sejajar utawa klausa koordinatif yaiku ukara kang dumadi saka rong
klausa utawa luwih. Klausa-klausa iku digabung dadi siji kanthi nggunakake
tembung panggandheng utawa tandha koma ing antarane klausa siji lan sijine.
Klausa kang ana ing ukara camboran sejajar kabeh awujud klausa inti.
Tuladha :
1. Mbakyuku
kuliah ing Semarang lan adhiku kuliah ing Solo
2. Budiarti
iku pinter tur ayu sisan.
3. Kowe
sing seneng, nanging aku sing senep.
4. Haryanti
kuwi dudu guru nanging dhokter
5. Tuti
nyelehake bukune, terus dheweke salin klambi.
Ukara-ukara kasebut ing ndhuwur kabeh
dumadi saka rong klausa. Antarane klausa kapisan lan kapindho mesthi ana
panggandhenge, embuh awujud tembung utawa awujud tandha koma. Klausa-klausa
kang ana ing ukara camboran sejajar bisa mandhireng pribadi tanpa gumantung
marang klausa liyane.
Yen
ing ukara sejajar ana jejer kang padha, jejer ing klausa kapindho bisa
didhelikake kaya kang katon ing tuladha (2) lan (4) ing ndhuwur.
Tembung
panggandheng ing ukara camboran sejajar kang kerep dienggo nggandhengake klausa
siji lan sijine, ang antarane yaiku : lan, sarta, nanging, ning, dene, wondene,
banjir, terus, utawa, utawi, lajeng, miwah, tur, saha, malah, apa lan nuli,
tembung camboran sejajar sinebut koordinator.
b. Ukara camboran susun (kalimat
majemuk bertingkat)
Ukara
camboran susun utawa klausa subordinatif yaiku ukara kang dumadi saka rong
klausa utawa luwih, nanging antarane klausa siji lan sijine ana kang nguwasani
lan ana uga kang dikuwasani. Klausa kang nguwasani arane klausa inti utawa
induk kalimat, dene klausa kang dikuwasani arane klausa pang utawa anak
kalimat. Klausa pang iku tansah gumantung marang klausa inti, nanging klausa
inti ora gumantung marang klausa pang. Klausa inti bisa dadi ukara kang
mandhireng pribadi, nanging klaus pang ora bisa mandhireng pribadi dadi ukara.
Tuladha :
1. Mbak
Yuli ora mangkat kerja jalaran lara mriyang
2. Nalika
Rina teka, Rini lagi dolanan komputer.
3. Sanadyan
diwenehi sangu aku ora bisa teka.
4. Bapak
mau ngendika yen kowe ora pareng dolan.
5. Haryani
ngandhakake menawa komputer iku apik banget.
Ukara-ukara kasebut ing ndhuwur,
kabeh awujud ukara camboran susun, sebab dumadi saka klausa inti lan klausa
pang. Klausa inti lan klausa
pang bisa manggon ing ngarep utawa buri.
Ukara-ukara ing ngisor iki aranana klebu ukara
camboran sejajar apa ukara camboran
susun !
1. Bapak
maos koran, ibu masak ana pawon, lan adhiku dolalan ana njaba.
(
Ukara ................................................... )
2. Aku
ora bisa melu piknik amarga ora duwe dhuwit.
(
Ukara ................................................... )
3. Sliramu
nyelehake buku, terus tindak menyang buri.
(
Ukara ................................................... )
4. Sing
nggoreng kacang mbakyune, dene sing mbungkusi adhine
(
Ukara ................................................... )
5. Pagaweane
Siman nyapu latar lan ngebaki kolah
(
Ukara ................................................... )
Ukara-ukara ing ngisor iki genepana
nganggo tembung panggandheng sing trep supaya dadi ukara camboran!
1. Rozi dhuwur ...................adhine
cendhak.
2. Penyakite durung waras .............. wis
ditambakake rana – rene.
3. Dheweke kerep mbolos .......... ditimbali bu
guru.
4. Maemonah crita .........................
kancane bar lomba geguritan.
5. ............... ibuku rawuh, adhiku dolanan.
Mengetahui Pringsurat, Juli 2011
Kepala
Sekolah Guru
Mata Pelajaran
Isrofi, S.Pd.
M.Pd.
Nofian Pramujianto,
S.Pd.
NIP.
19660101 198803 1 027 NIP.
19861125 201001 1 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMP Negeri 2 Pringsurat
Mata Pelajaran : Bahasa
Jawa
Kelas / Semester : VII
/ I
Standar Kompetensi : 1. Mampu mendengarkan dan memahami berbagai
wacana lisan dalam berbagai ragam Bahasa Jawa.
Kompetensi Dasar : 1.3 Mendengarkan dan memahami pengumuman tentang
rencana kegiatan sekolah (waktu libur).
Indikator : (1) Menyampaikan isi
pengumuman baik secara lisan maupun tertulis.
(2) Memberikan tanggapan.
Alokasi Waktu : 1
x 40 menit (1 x pertemuan)
1.
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan
isi pengumuman baik lisan maupun tertulis.
2.
Materi Pembelajaran
Teks pengumuman
3. Metode Pembelajaran
-
Ceramah
-
Tanya jawab
-
Demonstrasi
-
Penugasan
4.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
No.
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Metode
|
Nilai –nilai
karakter
|
1.
|
Pendahuluan:
a. Guru menyiapkan anak dengan memberi salam mengabsen dan menanyakan kabar anak
b.
Apersepsi.
Guru menanyakan peran menyimak/mendengarkan
pengumuman dan macam-macam pengumuman dalam kaitanya dengan hakikat
berbahasa.
c.
Informasi tentang pembelajaran pada pertemuan ini
tentang :
-
Tema materi
pembelajaran
-
Metode
Pembelajaran
d.
Motivasi.
Guru menjelaskan manfaat dari pembelajaran materi mendengarkan wacana lisan
yaitu memotivasi anak untuk menggunakan bahasa jawa yang benar sesuai dengan unggah-ungguh basa dalam berbicara.
|
10 menit
|
Ceramah
|
Religius
Disiplin
Empati
|
2.
|
Kegiatan Inti:
Eksplorasi:
Guru membagi
kelompok kecil satu kelompok berjumlah maksimal 3 siswa.
Kemudian
dengan metode demonstrasi guru menayangkan contoh pengumuman dengan tema
lingkungan.
Elaborasi
:
Tiap kelompok tampil mewakilkan satu
anggotanya untuk maju menyampaikan hasil ringkasan tentang pengumuman
yang sudah mereka simak.
Kelompok
yang tidak maju mengamati perwakilan kelompok yang maju, membuat catatan
tentang isi, unggah-ungguh basa yang digunakan, hal-hal apa yang dianggap
kurang dan menarik.
Tiap
kelompok menyampaikan pendapat/tanggapan terhadap kelompok lain berdasarkan
hasil pengamatannya, setelah semua kelompok.
Konfirmasi
Dengan tanya
jawab, guru memberikan penjelasan, penguatan dan pembetulan
mengenai pemahaman-pemahaman siswa terkait dengan materi pengumuman yang
disimak.
|
60 menit
|
Bermain peran
|
Berani ,
Percaya,
Disiplin, kreatif,
Tanggung jawab, kepemimpinan,
Jujur,
Saling menghargai.
|
3.
|
Penutup :
- Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan hasil diskusi.
- Merefleksikan dengan
cara bertanya pada siswa .
- Memberikan tugas berupa
-
Tugas kelompok mendengarkan dan menulis
isi pengumuman bahasa jawa di radio/tv
dikumpulkan pertemuan berikutnya.
·
Pembelajaran diakhiri dengan salam penutup.
|
10 menit
|
Ceramah Tanya
jawab
|
Disiplin
Toleransi
Religius
|
5. Sumber Belajar
- VCD / kaset berita
- Buku Kerja Siswa MGMP Bahasa Jawa, Kembang Setaman
Kawruh Sapala Basa Jawa, Bausastra Jawa Penerbit Kanisius.
6.
Penilaian
- Penilaian Proses
Penilaian proses dilakukan
terhadap partisipasi siswa dalam kelompok selama proses pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan tabel observasi :
No.
|
Nama
|
Aktivitas Siswa
|
Inisiatif
|
Keaktifan
|
Kerjasama
|
1
|
|
B
|
C
|
K
|
B
|
C
|
K
|
B
|
C
|
K
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2. Penilaian Kinerja : Laporan hasil kerja
dan tes tertulis
a. Tekhnik : Pemberian Tugas
b. Bentuk : Tertulis
c. Instrumen :
1. Wangsulana
pitakon ing sawise nyemak pariwara kasebut !
(Soal terlampir pada Buku Pinter Basa Jawi VII, Sumber Ilmu hal 23)
Penghitungan Nilai Tertulis :
Mengetahui Pringsurat, Juli 2011
Kepala
Sekolah Guru
Mata Pelajaran
Isrofi, S.Pd, M.Pd. Nofian Pramujianto, S.Pd.
NIP.
19660101 198803 1 027 NIP.
198611252010011011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMP Negeri 2 Pringsurat
Mata Pelajaran : Bahasa
Jawa
Kelas / Semester : VII
/ I
Standar Kompetensi : 1. Mampu mendengarkan dan memahami berbagai
wacana lisan dalam berbagai ragam Bahasa Jawa.
Kompetensi Dasar : 1.4 Mendengarkan dan memahami isi berita yang
dibacakan atau disiarkan melalui radio/dari majalah.
Indikator : (1) Menuliskan pokok-pokok
berita yang didengar.
(2) Menuliskan isi berita.
(3) Memberikan tanggapan.
Alokasi Waktu : 1
x 40 menit (1 x pertemuan)
1.
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menyebutkan
pokok-pokok isi berita yang didengar dan memberikan tanggapan.
2.
Materi Pembelajaran
Berita dari majalah yang dibaca/CD/kaset berita.
3. Metode Pembelajaran
-
Ceramah
-
Inkuiri
-
Tanya jawab
-
Demonstrasi
-
Penugasan
4.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No.
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Metode
|
Nilai –nilai karakter
|
1.
|
Pendahuluan:
·
Guru
menyiapkan anak dengan memberi salam mengabsen dan menanyakan
kabar anak
·
Apersepsi.
Guru menanyakan peran menyimak/mendengarkan
berita dalam kaitanya dengan hakikat berbahasa.
·
Informasi tentang pembelajaran pada pertemuan
ini tentang :
-
Tema materi
pembelajaran
-
Metode
Pembelajaran
·
Motivasi.
Guru menjelaskan manfaat dari pembelajaran materi mendengarkan percakapan/
wacana lisan yaitu memotivasi anak untuk menggunakan bahasa jawa yang benar
sesuai dengan unggah-ungguh basa
dalam berbicara.
|
10 menit
|
Ceramah
|
Religius
Disiplin
Empati
|
2.
|
Kegiatan Inti:
Eksplorasi:
Guru membagi
kelompok kecil satu kelompok berjumlah maksimal 4 siswa.
Kemudian
dengan media televisi guru menayangkan berita dengan tema kebudayaan.
Elaborasi
:
Tiap kelompok tampil mewakilkan satu
anggotanya untuk maju menyampaikan hasil ringkasan tentang percakapan
yang sudah mereka simak.
Kelompok
yang tidak maju mengamati perwakilan kelompok yang maju, membuat catatan
tentang isi, unggah-ungguh basa yang digunakan, hal-hal apa yang dianggap
kurang dan menarik.
Tiap
kelompok menyampaikan pendapat/tanggapan terhadap kelompok lain berdasarkan
hasil pengamatannya, setelah semua kelompok.
Konfirmasi
Dengan tanya
jawab, guru memberikan penjelasan, penguatan dan pembetulan
mengenai pemahaman-pemahaman siswa terkait dengan materi berita yang disimak.
|
60 menit
|
Bermain peran
|
Berani ,
Percaya,
Disiplin, kreatif,
Tanggung jawab, kepemimpinan,
Jujur,
Saling menghargai.
|
3.
|
Penutup :
- Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan hasil diskusi.
- Merefleksikan dengan
cara bertanya pada siswa .
- Memberikan tugas berupa
-
Tugas kelompok mendengarkan dan menulis isi berita bahasa jawa di radio/tv dikumpulkan
pertemuan berikutnya.
-
Tugas portofolio,
mendengarkan dan membuat ringkasan isi dan topic berita yang didengarkan dari
radio dengan tema kebudayaan.
- Pembelajaran diakhiri dengan salam penutup.
|
10 menit
|
Ceramah Tanya
jawab
|
Disiplin
Toleransi
Religius
|
5. Sumber Belajar
- VCD / kaset berita
- Buku Kerja Siswa MGMP Bahasa Jawa, Kembang Setaman
Kawruh Sapala Basa Jawa, Bausastra Jawa Penerbit Kanisius.
6.
Penilaian
1. Penilaian Proses
Penilaian proses dilakukan
terhadap partisipasi siswa dalam kelompok selama proses pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan tabel observasi :
No.
|
Nama
|
Aktivitas Siswa
|
Inisiatif
|
Keaktifan
|
Kerjasama
|
1
|
|
B
|
C
|
K
|
B
|
C
|
K
|
B
|
C
|
K
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2. Penilaian Kinerja : Laporan hasil kerja
dan tes tertulis
a. Tekhnik : Pemberian Tugas
b. Bentuk : Tertulis
c. Instrumen :
1. Wangsulana
pitakon iki sawise nyemak pawarta kasebut !
(Terlampir pada Buku Pinter Basa Jawi, kelas VII, hal 70, 91)
Penghitungan Nilai Tertulis :
7.
Lampiran Materi
SARI WARTA SIANG
Sugeng siang
para pamiarsa, sugeng pinanggih malih kalian kula Siti Nur Halimah Saha Mas
dhatuk, wonten ing adicara sari warta Radio Madha Rupa Jepara, Jl. DR. Syamsul
Bahri, No. 008.
Pamiarsa, kala
wingi dinten Rebo Desember 2006 para Jamaah Haji Indonesia sami mlajeng
nylametaken saking amukan latu. Asrama ingkang dipun panggeni dening jamaah
saking Tasikmalaya, kloter Jakarta menika kabesmen. Ananging, boten wonten
ingkang dados korban. Namung wonten ingkang syok lajeng pikantuk perawatan
ingkang mirunggan. Kamar ingkang kabesmen cacahipun 12 kamar.
Pawartos candhakipun.
Wana Wisata
Sreni Indah ingkang mapan wonten ing Kecamatan Nalumsari mrihatosaken sanget kawontenanipun. Wana
Wisata Sreni Indah menika menawi dipun pirsani ndadosaken panalangsa. Kamangka
rikala tahun 1994 sampun dipunbangun, dipuntata katingal sanget nemsemaken.
Menapa malih
rikala dipun-ginakaken kangge perkemahan Penegak lan Pandega Saka Bakti Wana
Bakti ingkang dipunrawuhi saking perwakilan se-Indoneeia tahun 1994 katingal
asri lan nemsemaken. Jalaran ing mriku dipun jangkepi sarana kados listrik,
telpun, rumah sakit darurat, kebutuhan pribadi, papan upacara, pentas seni,
pasar souvenir lan sanes-sanesipun. Wana Wisata Sreni Indah dumunung ing ler
Mayong. Saking Mayong ngaler ngetan anatawis 14 kilometer. Marginipun sampun
aspalan sae, minggahipun mboten jejeg, pramila cocok sanget kangge wana wisata
lan perkemahan. Mugi-mugi wana wisata lan perkemahan kalawau pikantuk kawigaten
saking pamarintah mliginipun saking pemerintah Nalumsari menapa dene Jepara
babagan fasilitas lan keamananipun, saengga para siswa lan masyarakat saged
ngginakaken kanthi sekeca.
Pawartos
ingkang pungkasan babagan olahraga. Ing turnamen Gudang Garam Bang Yos, tahun
menika Persija gagal mlebet final. Gagalipun amargi dipungundhuli dening Persik
Kediri 0 – 2. Lajeng dipun kawonaken malih dening PSIS Semarang 1 – 2. Wekdal
semanten Gubernur DKI Bang Yos ugi mirsani. Nanging, sajak cuwa penggalihipun
amargi Persija gagal mlebet final.
A. Pitakon ing ngisor iki wangsulana!
1.
Intisarine pawarta ing ndhuwur apa wae?
Wangsulan :
a.……………………………………………………………………………………
b.……………………………………………………………………………………
2.
Apa sababe para Jamaah Haji saka Indonesia padha mlayu
golek slamet?
Wangsulan : …
3.
Jamaah saka tlatah ngendi kang nandhang musibah?
Wangsulan : …
4.
Wana wisata Sreni Indah iku mapane saka Mayong arahe
menyang ngendi lan kira-kira adohe pirang km saka Mayong?
Wangsulan : …
5.
Apa sebabe Persija ora mlebu final?
Wangsulan : …
B. Tembung ing ngisor iki apa tegese? Sawise
negesi sabanjure gawenen ukara!
1.
pamiarsa, tegese…………………………………………………………………………
2.
latu, tegese……………………………………………………………………………….
3.
kabesmen, tegese…………………………………………………………………………
4.
wana, tegese………………………………………………………………………………
5.
rikala, tegese………………………………………………………………………………
C. Tembung-tembung entar ing ngisor iki
gunakna kanggo ngganepi ukara ing ngisore!
a. mogel ilate, b. sesak klambine, c. dawa tangane,
d. jembar segarane, e. ngabangake
kuping f. pedhes omongane
1.
Yen ngalem aja krungu bocahe mundhak ………………………..
2.
Lowor kae ……………………………….senengane jajan.
3.
Pak Yusuf kae pancen ……………………………………seneng menehi pangapura
4.
Amir ………………………………mula disenengi wong akeh.
5.
Bocah cilik kok yen ngomong ……………………..
D. Basa Ngoko
Basa ngoko iku ana werna loro,
ngoko lugu lan ngoko alus. Ngoko lugu basa kang kadaean saka gandhenge tembung
ngoko kabeh. Digunakake saka wong tuwa marang wong enom, juragan marang adhine,
lan bocah padha bocah.
Basa ngoko alus iku basa kang
kadaden saka gandhenge tembung ngoko lan tembung krama inggil, ora ngramakake
ater-ater lan panambange. Digunakake kango wong tuwa marang wong enom sing
diajeni, wong dewasa (tuwa) marang wong tuwa kang wis akrab srawunge.
E. Ukara ing ngisor iki ngoko alus owahana
dadi ngoko lugu!
1.
Aku mau matur Pak Purwadi?
Wangsulan : ……………………………………………………………………Bapak
Mirsani kethoprak ing TV sawengi natas.
Wangsulan : …………………………………………………………………
2.
Bambang dhek mau didukani mas Jaka.
Wangsulan : …………………………………………………………………
3.
Aku mau diparingi Bapak dhuwit limang ewu rupiah.
Wangsulan : …………………………………………………………………
4.
Aku ora pareng ndherek Bapak sowan embah.
Wangsulan : …………………………………………………………………
5.
Bapakku yen nitih kendharaan ngati-ati.
Wangsulan :
LEMBAR GLADHEN LAN PAMBIJI
Coba gawea intisari pawarta basa Jawa saka TV ing wektu
Minggu iki banjur tulisen :
1.
TVRI ing acara Kalawarti dina setu awan
2.
TVB Kuthane Dhewe saben dina jam 21.30 WIB
3.
Cakra TV Pawartos Jawi Tengah saben jam 19.30 WIB
Wangsulan :
1.
Pawartos saking TV : ……………………………………………..
2.
Tema/irah-irahan pawartos : ……………………………………………..
3.
Intisari/wosing pawartos : ……………………………………………..
Mengetahui Pringsurat, Januari 2011
Kepala
Sekolah Guru
Mata Pelajaran
Isrofi, S.Pd.
M.Pd.
Nofian Pramujianto,
S.Pd.
NIP.
19660101 198803 1 027 NIP.
19861125 201001 1 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMP Negeri 2 Pringsurat
Mata Pelajaran :
Bahasa Jawa
Kelas/Semester :
VII/ I
Standar Kompetensi : 2. Mampu mengungkapkan pikiran pendapat, gagasan
dan perasaan secara lisan melalui berbicara, bertelepon, dan berdialog dalam
berbagai ragam bahasa Jawa dengan unggah-ungguh basa yang sesuai.
Kompetensi Dasar : 2.1 Berdialog
tentang tata krama, riwayat hidup, tentang tokoh.
Indikator : (1) Mengungkapkan
dan menanggapi pembicaraan atau bertanya jawab sesuai konteks pembicaraan
dengan santun bahasa yang tepat.
Alokasi Waktu :
3 x 40 menit (3 x pertemuan)
1.
Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat melakukan dialog sesuai dengan konteks
pembicaraan dengan santun bahasa yang tepat.
2. Materi
Pembelajaran
-
Dialog tentang :
data pribadi, riwayat hidup, tentang tokoh
3. Metode
Pembelajaran
-
Ceramah
-
Tanya jawab
-
Demonstrasi
4. Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran
No.
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Metode
|
Nilai –nilai
karakter
|
1.
|
Pendahuluan:
·
Guru
membuka KBM dengan berdoa dan
mengucapkan salam, mengabsen dan menanyakan kabar anak.
·
Apersepsi.
Guru menanyakan peran berbicara/berdialog
kaitanya dengan hakikat berkomunikasi.
·
Informasi tentang pembelajaran pada pertemuan
ini tentang :
-
Tema materi
pembelajaran
-
Metode
Pembelajaran
·
Motivasi.
Guru menjelaskan manfaat dari pembelajaran materi
berdialog/berbicara yaitu memotivasi anak untuk berdialog dengan bahasa jawa
yang benar sesuai dengan unggah-ungguh
basa dan tatakrama.
|
10 menit
|
Ceramah
|
Religius
Disiplin
Empati
|
2.
|
Kegiatan Inti:
a. Eksplorasi:
Guru
membagi kelompok kecil satu kelompok berjumlah maksimal 3 siswa., kemudian
dengan media televisi guru menayangkan dialog dengan tema melestarikan budaya.
b. Elaborasi
:
Tiap kelompok bermain peran tampil maju
memerankan dialog yang telah dibuat secara kelompok.
Kelompok
yang tidak maju mengamati penampilan
teman yang maju, membuat catatan tentang isi, unggah-ungguh basa yang digunakan, hal-hal apa yang dianggap
kurang dan yang menarik.
Tiap
kelompok menyampaikan
pendapat/tanggapan terhadap siswa lain berdasarkan hasil pengamatannya.
c. Konfirmasi
Dengan tanya jawab, guru memberikan penjelasan, penguatan dan pembetulan
mengenai pemahaman siswa terkait dengan materi.
|
20 menit
|
Bermain peran
|
Berani ,
Percaya,
Disiplin, kreatif,
Tanggung jawab, kepemimpinan,
Jujur,
Saling menghargai.
|
3.
|
Penutup :
a. Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan hasil diskusi.
b.
Merefleksikan dengan cara bertanya pada siswa
c.
Memberikan tugas berupa
- Tugas berdialog dengan orang tua, menggunakan bahasa krama dengan
tema riwayat hidup, hasil dialaog dikumpulkan
pertemuan berikut.
a.
Pembelajaran diakhiri dengan salam dan doa penutup.
|
10 menit
|
Ceramah Tanya
jawab
|
Disiplin
Toleransi
Religius
|
Pertemuan 2
- Materi dialog tentang Riwayat Hidup.
Pertemuan 3
- Materi dialog tentang salah satu tokoh/pahlawan.
5. Sumber Belajar
- BKS MGMP Bahasa Jawa kelas VII, Kembang
Setaman Kawruh Sapala Basa Jawa, Bausastra Jawa Poerwadarminta Penerbit Djambatan, Paramasastra Gagrag
Anyar Basa Jawa
6. Penilaian
1. Penilaian Proses
Penilaian proses dilakukan
terhadap partisipasi siswa dalam kelompok selama proses pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan tabel observasi :
No.
|
Nama
|
Aktivitas Siswa
|
Inisiatif
|
Keaktifan
|
Kerjasama
|
1
|
|
B
|
C
|
K
|
B
|
C
|
K
|
B
|
C
|
K
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2. Penilaian Kinerja : Laporan hasil kerja,
tes tertulis dan praktek.
a. Teknik : Tes Unjuk Kerja
b. Bentuk : - Tertulis
-
Praktek
c. Instrumen
1.
Tertulis
Wangsulana
kanthi patitis adhedhasar isine pacelathon kasebut !
Penghitungan
nilai tertulis
2. Praktek
Gawea
pacelathon antarane Cici lan Dita sing ngrembug babagan kasenengane, banjur
tindakna ing ngarep kelas !
- Rubrik
penilaian berdialog, dengan unjuk kerja membuat dialog dan melakukan dialog
(tergantung kesepakatan guru dan siswa).
- Berilah penilaian
dengan standar terendah 50 dan tertinggi 95.
No
|
Kelompok
(Nama siswa)
|
Teks Percakapan
|
Lagu Intonasi Suara
|
Penampilan
|
Jumlah
|
Rata-rata
|
|
|
|
|
|
|
|
Lampiran Materi
A. Paragagna pacelathon iki ing
ngarep kelas !
BASA KRAMA LAN BASA NGOKO
Sumardi : ”Gineman ngangge
basa Jawi menika kok molah-malih, menapa
ingkang njalari, Pak ?”
Pak Parna : ” Lho,
apa kang kokarepake ? Apa ana kala mangsane ngoko ana kalane nganggo basa krama
?”
Sumardi : ” Inggih, Pak. Menika ingkang dados pitakenan kula.”
Pak Parna : ” Mungguh kang njalari mau ora liya amarga
kahanane sing padha imbal wacana utawa wong kang lagi guneman. Iku mau
kabedak-bedakake bab umur-umurane, drajad lan pangkate, kaluhurane, lan
sapanunggalane.Lumrahe mono wong sing guneman migunakake basa krama iku kanggo
mratelakake rasa ngurmati lan ngajeni sing diajak guneman. Amrih cethane yen
sliramu matur bapak – ibu kepriye ?”
Sumardi : ” Anu,
Pak ?”
Pak Parna : ” Anu,
kepriye, blaka suta bae, ora susah ewuh pakewuh.”
Sumardi : ” Dhumateng
Bapak saha Ibu, kula matur ngoko. Nanging menawi pinuju wonten tamu kula matur
ngangge basa krama. Yen kempal kaliyan tiyang kathah, kula inggih ngangge basa
krama.”
Pak Parna : ” Dadi,
yen anggonmu basa gumantung papan, kaanan, lan umur. Ngoko kuwi ya apik.
Nanging saiba luwih becik yen migunakake basa krama terus. Apa ya krasa ana
bedane yen sliramu matur krama.”
Sumardi : ” Kraos,
Pak. Yen matur krama menika langkung ngurmati.
Pak Parna : ” Lha,
yen matur marang bapak ibu gurumu kepriye?”
Sumardi : ” Kula
matur ngangge basa krama, dene bapak ibu guru nanggapi ngangge basa ngoko.”
Pak Parna : ” Sliramu
ora ngoko bae ?”
Sumardi : ” Boten,
Pak. Bapak ibu guru kula menika kapernah sepuh. Pramila kedah kula urmati.”
Pak Parna : ” Dadi,
saiki sliramu rak wis ngerti dhewe ta, mungguh cak-cakane ngoko, krama iku.”
Sumardi : ” Inggih,
Pak. sekedhik-sekedhik.”
Pak Parna : ” Yen
durung ngerti, ing ngisor iki ana cathetan sithik bab unggah-ungguh basa.”
Sumardi : ” Inggih,
Pak !”
Kapethik
saka : Aruming Basa Jawi 3, kaca 110 – 111
B. Ukara lamba lan ukara camboran
1. Ukara
lamba ( kalimat tanggal )
yaiku ukara kang nduweni jejer, lan wasesa tunggal
Tuladha :
a. adhiku
/ nangis
J
W
b. Bagio
/ nulis / layang
J
W L
c. Ibu
/ olah – olah / ing pawon
J
W K.P.
d. Mas
Bambang / nukokake / adhiku / buku tulis
J W L Gg
e. Wingi
/ Pak likku / kelangan
/ jaket
KW
J W L
Coba gawea ukara lamba kanthi pola ing
ngisor iki telu-telu wae!
1. J - W
- L
....................................................................................................
2. J - W
- Gg
....................................................................................................
3. J - K
- W - L
....................................................................................................
4. J - W
- L - K
....................................................................................................
5. J - K
- W - Gg
....................................................................................................
2. Ukara
camboran ( kalimat majemuk )
yaiku ukara kang nduweni
jejer lan wasesa rangkep, seora-orane wasesane luwih saka siji.
Ukara camboran bisa dibedakake dadi loro, yaiku ukara camboran sejajarlan
ukara camboran susun.
a. Ukara
camboran sejajar (kalimat majemuk setara)
Ukara
camboran sejajar utawa klausa koordinatif yaiku ukara kang dumadi saka rong
klausa utawa luwih. Klausa-klausa iku digabung dadi siji kanthi nggunakake tembung
panggandheng utawa tandha koma ing antarane klausa siji lan sijine. Klausa kang
ana ing ukara camboran sejajar kabeh awujud klausa inti.
Tuladha :
1. Mbakyuku
kuliah ing Semarang lan adhiku kuliah ing Solo
2. Budiarti
iku pinter tur ayu sisan.
3. Kowe
sing seneng, nanging aku sing senep.
4. Haryanti
kuwi dudu guru nanging dhokter
5. Tuti
nyelehake bukune, terus dheweke salin klambi.
Ukara-ukara kasebut ing ndhuwur kabeh
dumadi saka rong klausa. Antarane klausa kapisan lan kapindho mesthi ana
panggandhenge, embuh awujud tembung utawa awujud tandha koma. Klausa-klausa
kang ana ing ukara camboran sejajar bisa mandhireng pribadi tanpa gumantung
marang klausa liyane.
Yen
ing ukara sejajar ana jejer kang padha, jejer ing klausa kapindho bisa
didhelikake kaya kang katon ing tuladha (2) lan (4) ing ndhuwur.
Tembung
panggandheng ing ukara camboran sejajar kang kerep dienggo nggandhengake klausa
siji lan sijine, ang antarane yaiku : lan, sarta, nanging, ning, dene, wondene,
banjir, terus, utawa, utawi, lajeng, miwah, tur, saha, malah, apa lan nuli,
tembung camboran sejajar sinebut koordinator.
b. Ukara camboran susun (kalimat
majemuk bertingkat)
Ukara
camboran susun utawa klausa subordinatif yaiku ukara kang dumadi saka rong
klausa utawa luwih, nanging antarane klausa siji lan sijine ana kang nguwasani
lan ana uga kang dikuwasani. Klausa kang nguwasani arane klausa inti utawa
induk kalimat, dene klausa kang dikuwasani arane klausa pang utawa anak
kalimat. Klausa pang iku tansah gumantung marang klausa inti, nanging klausa
inti ora gumantung marang klausa pang. Klausa inti bisa dadi ukara kang
mandhireng pribadi, nanging klaus pang ora bisa mandhireng pribadi dadi ukara.
Tuladha :
1. Mbak
Yuli ora mangkat kerja jalaran lara mriyang
2. Nalika
Rina teka, Rini lagi dolanan komputer.
3. Sanadyan
diwenehi sangu aku ora bisa teka.
4. Bapak
mau ngendika yen kowe ora pareng dolan.
5. Haryani
ngandhakake menawa komputer iku apik banget.
Ukara-ukara kasebut ing ndhuwur,
kabeh awujud ukara camboran susun, sebab dumadi saka klausa inti lan klausa
pang. Klausa inti lan klausa
pang bisa manggon ing ngarep utawa buri.
Ukara-ukara ing ngisor iki aranana klebu ukara
camboran sejajar apa ukara camboran
susun !
1. Bapak
maos koran, ibu masak ana pawon, lan adhiku dolalan ana njaba.
(
Ukara ................................................... )
2. Aku
ora bisa melu piknik amarga ora duwe dhuwit.
(
Ukara ................................................... )
3. Sliramu
nyelehake buku, terus tindak menyang buri.
(
Ukara ................................................... )
4. Sing
nggoreng kacang mbakyune, dene sing mbungkusi adhine
(
Ukara ................................................... )
5. Pagaweane
Siman nyapu latar lan ngebaki kolah
(
Ukara ................................................... )
Ukara-ukara ing ngisor iki
genepana nganggo tembung panggandheng sing trep supaya dadi ukara camboran!
1. Rozi dhuwur ...................adhine
cendhak.
2. Penyakite durung waras .............. wis
ditambakake rana – rene.
3. Dheweke kerep mbolos .......... ditimbali bu
guru.
4. Maemonah crita .........................
kancane bar lomba geguritan.
5. ............... ibuku rawuh, adhiku dolanan.
Mengetahui Pringsurat, Januari 2011
Kepala
Sekolah Guru
Mata Pelajaran
Isrofi, S.Pd.
M.Pd.
Nofian Pramujianto,
S.Pd.
NIP.
19660101 198803 1 027 NIP.
19861125 201001 1 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMP Negeri 2 Pringsurat
Mata Pelajaran :
Bahasa Jawa
Kelas/Semester :
VII/I
Standar Kompetensi : 2. Mampu mengungkapkan pikiran pendapat, gagasan
dan perasaan secara lisan melalui berbicara, bertelepon dan berdialog dalam
berbagai ragam bahasa dengan unggah-ungguh basa yang sesuai.
Kompetensi Dasar : 2.2 Menelpon
pada teman, guru, orang tua.
Indikator : (1) Menelpon
secara santun sesuai keperluan.
(2) Menerima
telpon secara santun.
Alokasi Waktu :
3 x 40 menit (3 x pertemuan)
1.
Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat menelpon kepada orang lain dengan
santun.
2. Materi
Pembelajaran
-
Dialog bertelpon dengan teman, guru dan orang tua.
3. Metode
Pembelajaran
-
Ceramah
-
Tanya jawab
-
Demonstrasi
4. Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
No.
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Metode
|
Nilai –nilai
karakter
|
1.
|
Pendahuluan:
·
Guru
membuka KBM dengan berdoa dan
mengucapkan salam, mengabsen dan menanyakan kabar anak.
·
Apersepsi.
Guru menanyakan peran berbicara/berdialog
kaitanya dengan hakikat berkomunikasi.
·
Informasi tentang pembelajaran pada pertemuan
ini tentang :
-
Tema materi
pembelajaran
-
Metode
Pembelajaran
·
Motivasi.
Guru menjelaskan manfaat dari pembelajaran materi
berdialog/berbicara yaitu memotivasi anak untuk berdialog dengan bahasa jawa
yang benar sesuai dengan unggah-ungguh
basa dan tatakrama.
|
10 menit
|
Ceramah
|
Religius
Disiplin
Empati
|
2.
|
Kegiatan Inti:
Eksplorasi:
Guru
membagi kelompok kecil satu kelompok berjumlah maksimal 5 siswa., kemudian
dengan media televisi guru menayangkan dialog dengan tema melestarikan budaya.
Elaborasi
:
Tiap kelompok bermain peran menyusun/membuat
percakapan lewat telepon.
Siswa
melakukan kegiatan menelpon teman secara simulasi.
Kelompok
yang tidak maju mengamati penampilan
teman yang maju, membuat catatan tentang isi, unggah-ungguh basa yang digunakan, hal-hal apa yang dianggap
kurang dan yang menarik.
Tiap
kelompok menyampaikan
pendapat/tanggapan terhadap siswa lain berdasarkan hasil pengamatannya.
Konfirmasi
Dengan tanya jawab, guru memberikan penjelasan, penguatan dan pembetulan
mengenai pemahaman siswa terkait dengan materi.
|
20 menit
|
Bermain peran
|
Berani ,
Percaya,
Disiplin, kreatif,
Tanggung jawab, kepemimpinan,
Jujur,
Saling menghargai.
|
3.
|
Penutup :
a. Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan hasil diskusi.
b.
Merefleksikan dengan cara bertanya pada siswa
c.
Memberikan tugas berupa
- Siswa
diberi nomor telepon beberapa guru, siswa menelpon pada waktu di luar jam
sekolah, menggunakan bahasa krama dengan tema bebas, hasil dialaog dikumpulkan pertemuan berikut.
b.
Pembelajaran diakhiri dengan salam dan doa penutup.
|
10 menit
|
Ceramah Tanya
jawab
|
Disiplin
Toleransi
Religius
|
5. Sumber Belajar
- BKS MGMP Bahasa Jawa kelas VII, Kembang
Setaman Kawruh Sapala Basa Jawa, Bausastra Jawa Poerwadarminta Penerbit Djambatan, Paramasastra Gagrag
Anyar Basa Jawa
6. Penilaian
1. Penilaian Proses
Penilaian proses dilakukan
terhadap partisipasi siswa dalam kelompok selama proses pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan tabel observasi :
No.
|
Nama
|
Aktivitas Siswa
|
Inisiatif
|
Keaktifan
|
Kerjasama
|
1
|
|
B
|
C
|
K
|
B
|
C
|
K
|
B
|
C
|
K
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2. Penilaian Kinerja : Laporan hasil kerja,
tes tertulis dan praktek.
a. Teknik : Tes Unjuk Kerja
b. Bentuk : - Tertulis
-
Praktek
c. Instrumen
1.
Tertulis
Wangsulana
kanthi patitis adhedhasar isine pacelathon liwat telpon kasebut !
Penghitungan
nilai tertulis
2. Praktek
Gawea
pacelathon sajrone telpon marang Pak guru, sing isine nyuwun priksa babagan
wulangan basa Jawa, aturmu marang Pak Guru Umang. Ukara banjur tidakna ana
ngarep kelas karo kancamu !
- Rubrik
penilaian bertelpon, dengan unjuk kerja membuat dialog di telpon dan melakukan
bertelepon.
- Berilah
penilaian dengan standar terendah 50 dan tertinggi 95.
No
|
Kelompok (Nama siswa)
|
Teks
Bertelpon
|
Lagu & Intonasi
|
I s i
|
Jumlah
|
Rata-rata
|
|
|
|
|
|
|
|
Lampiran Materi
A. Pacelathon wong kang lagi telpun iki,
tindakna ing ngarep kelas!
Nelpon
Kajaba
layang, komunikasi uga bisa katindakake kanthi migunakake telpon. Menawa
komunikasi migunakake layang, kabar
katulis luwih dhisik sabanjure dikirim sarana lewat pos. Tumekane layang ing
alamat kudu ditunggu nganti pirang-pirang dina.
Kanthi telpon kabar luwih cepet ditampa. Mung sarana ngangkat gagang
telpon, pencet nomer sing dituju, sabanjure bisa langsung omong-omongan karo
wong sing dituju.
Ing
sajroning nelpon, menawa lagi ngomong kudu manut aturan. Aturan iku kayata :
(a) uluk salam; (b) ngenalake dhiri; (c) nyebutake wong sing arep diajak
guneman; (d) ngomong karo sing diajak guneman jelas lan singkat; (e) mungkasi
guneman kanthi ora lali ngucapake salam
- Pacelathon wong kang lagi nelpon iki,
tindakna ing ngarep kelas!
Putri : “ Halo, sugeng siyang ”.
Ratna : “ Sugeng siyang ”.
Putri : “ Kula Putri. Punapa saged kepanggih
Ratna ”.
Ratna : “ Ya. aku dhewe ”.
Putri :
“ Mangkene, Rat. Mengko sore awakke dhewe kudu menyang daleme Pak
Rudi ”.
Ratna :
“ Ana apa menyang daleme Pak Rudi, Put ”?
Putri :
“ Awakke dhewe kudu njaluk ngapura karo Pak Rudi, amarga wingi ora
melu ulangan tanpa
nyuwun ijin ”.
Ratna :
“ Oh, ngono. Ya apike mengko sore aku tak nemoni kowe. Matur nuwun
kabare, Put ”.
Putri :
“ Ya. Matur nuwun uga, Rat. Tak tunggu, lho ”.
Ratna :
“ Mengko yen ngabari maneh nganggo SMS bae , Put ben irit “!
Putri :
“ O, yen pulsane entek akeh ya ”?
Ratna :
“ Ya ra ngono, yen ngomonge nglantur bisa diblokir nomere, lho”.
Putri :
“ Piye, sinyale apik ra ko nggonmu “?
Ratna :
“ Ya apik, jaringane kuwat kok “.
Putri :
“ Wis ya,
taktunggu “.
B.
Wangsulana pitakon-pitakon iki nganggo basa karma!
1.
1. Apa sing dikarepake uluk salam ing
sajroning nelpon?
…………………………………………………………….
2.
Ana perlu apa Putri nelpon Ratna?
…………………………………………………………….
3.
Pacelathone Putri karo Ratna migunakake basa apa wae?
……………………………………………………………...
4. Kajaba layang, komunikasi uga bisa
katindakake nganggo apa?
………………………………………………………………
5.
Aturan apa wae sing kudu dingerteni ing sajroning nelpon?
…………………………………………………………………………………
6. Wayah apa anggone Putri nelpon?
…………………………………………………………………………………
7. Ratna : “ Ana apa menyang daleme Pak Rudi, Put ”?
Pacelathone Ratna iki migunakake basa apa?
.…………………………………………………………………………
8. Ratna :
“ Ana apa menyang daleme Pak Rudi, Put ”?
Pacelathone Ratna iki owahana nganggo basa krama?
………………………………………………………………………………………
Apa sebabe Putri karo Ratna njaluk
ngapura Pak Rudi?
…………………………………………………………………………………
10.
Apa bedane komunikasi nganggo layang karo migunakake telpon?
……………………………………………………………………………………
Gawea
pacelathon kanggo nelpon isine bebas! Garapen tugas iki kanthi kelompok! Sawisi
iku tindakna kegiatan nelpon migunakake teks pacelathon sing kogawe!
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
D. Gawe Ukara
No.
|
Tembung
|
Tuladha Ukarane
|
|
telepon
|
Ing
jaman saiki telepon minangka sarana komunikasi sing paling cepet
|
1
|
counter
|
|
2
|
cassing
|
|
3
|
komunikasi
|
|
4
|
nelpon
|
|
5
|
HP
|
|
6
|
pulsa
|
|
7
|
SMS
|
|
8
|
blokir
|
|
9
|
jaringan
|
|
10
|
sinyal
|
|
LEMBAR GLADHEN LAN PAMBIJI
Kompetensi dasar :
Menelpun
Indikator : - menelpun secara santun sesuai keperluan
-
menerima telpun secara santun
Hari, tanggal :
……………………………, ……………………………..
Nama, No. Presensi :
……………………………, ……………………………..
Kelompok :
……………………………
Saben kelompok (sepasang wae)
gawea pacelathon rikala lagi tilpun banjur paragakna ing ngarep kelas!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
NO
|
ASPEK
YANG DINILAI
|
SKOR
|
KETERANGAN
|
1.
|
Intonasi
|
|
|
2.
|
Kelancaran
|
|
|
3.
|
Pemilihan Kata/Diksi
|
|
|
Komentar
Guru
|
Paraf Guru
|
|
Paraf Orang tua
|
Mengetahui Pringsurat, Juli 2011
Kepala
Sekolah Guru
Mata Pelajaran
Isrofi, S.Pd, M.Pd. Nofian Pramujianto, S.Pd.
NIP.
19660101 198803 1 027 NIP.
198611252010011011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMP Negeri 2 Pringsurat
Mata Pelajaran :
Bahasa Jawa
Kelas/Semester :
VII / I
Standar Kompetensi : 3.a. Mampu
membaca dalam hati dan memahami isi bacaan baik sastra maupun non sastra.
Kompetensi Dasar : 3.1 Membaca
dalam hati dan memahami isi bacaan non sastra tentang lingkungan dan tekhnologi.
Indikator : (1) Menyebutkan
dan menuliskan topik bacaan.
(2) Menjawab
dan mengajukan pertanyaan
(3) Menuliskan
kembali bacaan ke dalam ragam bahasa lain.
(4) Mampu
menceritakan kembali isi bacaan baik secara lisan maupun tertulis.
Alokasi Waktu :
2 x 40 menit (2 x pertemuan)
1.
Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat menjelaskan isi bacaan dan
menceritakan kembali baik secara lisan maupun tertulis.
2. Materi
Pembelajaran
-
Wacana bertema lingkungan.
-
Wacana bertema tekhnologi.
3. Metode
Pembelajaran
-
Ceramah
-
Tanya jawab
-
jigsaw
-
Penugasan
4. Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
No.
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Metode
|
Nilai –nilai
karakter
|
1.
|
Pendahuluan:
·
Guru
membuka KBM dengan berdoa dan
mengucapkan salam, mengabsen dan menanyakan kabar anak.
·
Siswa memperhatikan informasi tentang membaca
pemahaman.
·
Informasi tentang pembelajaran pada pertemuan
ini tentang :
-
Tema materi
pembelajaran
-
Metode
Pembelajaran
·
Bertanya jawab pretes tentang wacana bertema pendidikan.
·
Motivasi.
Guru menjelaskan manfaat dari pembelajaran materi membaca
pemahaman.
|
10 menit
|
Ceramah
|
Religius
Disiplin
Empati
|
2.
|
Kegiatan Inti:
Eksplorasi:
1.
Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
2.
Tiap orang dalam tim diberi teks bacaan yang berbeda
dengan tema sama yaitu pendidikan.
3.
Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang
ditugaskan untuk membaca secara cermat terlebih dahulu.
4.
Anggota dari tim yang berbeda yang telah membaca
bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka
5.
Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota
kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan
dengan sungguh-sungguh.
Elaborasi
:
Tiap tim ahli mempresentasikan hasil
diskusi tentang materi yang telah dibaca tersebut.
Kelompok
yang tidak maju mengamati penampilan
teman yang maju, membuat catatan tentang isi, dan hal-hal apa yang
dianggap kurang dan yang menarik.
Tiap tim menyampaikan pendapat/tanggapan terhadap
siswa lain berdasarkan hasil pengamatannya.
Konfirmasi
Dengan tanya jawab, guru memberikan penjelasan, penguatan dan pembetulan
mengenai pemahaman siswa terkait dengan materi.
|
20 menit
|
Jigsaw
|
Berani ,
Percaya,
Disiplin, kreatif,
Tanggung jawab, kepemimpinan,
Jujur,
Saling menghargai.
|
3.
|
Penutup :
a. Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan hasil diskusi.
b.
Merefleksikan dengan cara bertanya pada siswa
c.
Memberikan tugas berupa
Tugas
Tersetruktur
-
Tugas membaca teks nonsastra tema bebas sumber majalah panjebar semangat
edisi terbaru, hasil ringkasan dikumpulkan
pertemuan berikutnya.
-
Pembelajaran diakhiri dengan salam dan doa penutup.
|
10 menit
|
Ceramah Tanya
jawab
|
Disiplin
Toleransi
Religius
|
Pertemuan 2
- Materi wacana membaca bertema Tekhnologi.
5. Sumber Belajar
- BKS MGMP Bahasa Jawa kelas VII, Kembang
Setaman Kawruh Sapala Basa Jawa, Bausastra Jawa Poerwadarminta Penerbit Djambatan, Paramasastra Gagrag
Anyar Basa Jawa, Majalah Penjebar Semangat.
6. Penilaian
1. Penilaian Proses
Penilaian proses dilakukan
terhadap partisipasi siswa dalam kelompok selama proses pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan tabel observasi :
No.
|
Nama
|
Aktivitas Siswa
|
Inisiatif
|
Keaktifan
|
Kerjasama
|
1
|
|
B
|
C
|
K
|
B
|
C
|
K
|
B
|
C
|
K
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2. Penilaian Kinerja : Laporan hasil kerja,
tes tertulis, dan praktek.
a. Teknik : Penugasan
b. Bentuk : - Praktek
-
Tertulis
c. Instrumen
1.
Praktek
- Wacanen sajrone batin kanthi premati!
2. Tertulis
- Wangsulana pitakon ing ngisor iki !
(Terlampir pada buku Pinter
Basa Jawi VII, hal. 61, 110)
- Penghitungan nilai tertulis
Lampiran Materi
A. Wacanen Batin
PENGHIJAUAN LAN TAMANISASI
Penghijauan
tansah digrengsengake dening pamarintah, apa maneh ing kutha-kutha gedhe kang
tingkat polusine dhuwur. Tujuane supaya hawa kang seger lan sehat isih bisa
dirasakake dening masyarakat kutha. Semono uga pamarintah dhaerah, wit-witan
ditandur turut pinggiring dalan, kanthi pangajab bisa gawe eyub lan oksigene
kang diasilake bisa ngurangi polusi.
Kepriye carane
supaya programe pamarintah bisa kasembadan. Temtune kita kabeh kudu bisa melu
nyengkuyung ora malah ngrusak wit-witan kang ditandur. Saliyane iku, uga bisa
nyengkuyung kanthi tamanisasi yaiku gawe taman utawa pasren ing omahe
dhewe-dhewe, ora perlu nandur wit-witan kang gedhe-gedhe lan larang regane.
Tamanisasi
bisa katindakake dening sapa wae, ora kudu wong sugih kang omahe gedhong
magrong-magrong. Sanajan omahe prasaja yen ditanduri tanduran kanggo pasren
kayata kembang-kembangan temtune bisa katon asri lan endah. Carane kepriye?
Gampang wae. Yen omahe latare mung ciut ora cukup kanggo nenandur, kembang bisa
ditandur ana ing pot-pot. Sabanjure pot-pot mau ditata miturut selera, supaya
yen disawang bisa gawe reseping ati. Yen bosen karo tatanan kang lawas, bisa
diganti utawa digeser tanpa nganyarake tanduran utawa nandur kembang maneh.
Tumrap latar kang jembar, penghijauan ditindakake kanthi nanduri latar nganggo
tetanduran kang ngasilake kayata pelem, jambu, rambutan lan sapanunggalane.
Supaya omah katon asri lan endah uga, bisa ditanduri kembang.
Rikala kembang
lan tanduran wiwit thukul lan subur, yen disawang gawe mareming ati. Rasaning
ati melu ayem lan seger kaya kembang-kembang kuwi. Omah tambah endah amarga
pasren tamanisasi. Hawa uga melu seger, nanging aja lali njaga karesikane
lingkungan omah amarga iku penting tumraping kesehatan. Panjenegan kepingin
bukti? Mangga sami nyobi!
B. Gladhen !
1. Sakwise kowaca kanthi premati,
wacan ing ndhuwur golekana undhering caritane?
………………………………………………………………………………………
2. Critakna maneh apa isine wacan
mau ngangngo basamu dhewe!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
C. Unggah-ungguh
basa
1. Basa ngoko lugu
Dipta : “Kula nuwun, ……………………….”
Cahyo : “Mangga. …Dip, njanur gunung, ana angin apa
iki mau? Kene, kene, lungguh kene!”.
Dipta : “Matur nuwun. Kok sepi, padha menyang ngendi,
Yo?”
Cahyo : “Kae, padha nonton TV. Wah, suwe banget yo Dip
ora ketemu. Piye kabare kok banjur ngilang tanpa warta?”.
Dipta : “Ah, Kowe iku lho ya, nganti saiki aku isih
bagas waras, ayem tentrem, Kowe rak kaya ngono ta?”
Cahyo : “Iya, nanging aku iki lagi bingung mikirake
bapa biyungku kang tansah nesu ora ngerti mula bukane. Yen ditakoni, jare ora
ana apa-apa. Mbok manawa, iki pokal gawene mbakyuku.”
Dipta : “He, wong kok sembrana. Aja nuruti ati kang
panas. Blaka suta marang aku, sapa ngerti aku bisa urun rembug.”
Cahyo : “Kepriye aku bisa blaka marang kowe, yen aku
dhewe ora ngerti dhodok selehe.
Dipta : “Ya wis,
ora usah nesu kaya ngono lan aja ngarani yen ora ana buktine. Isin lho
dirungokake tangga teparo. Leremna atimu dhisik. Aku mrene amarga kangen kowe.
mitra darmaku.”
Cahyo : “Pangapurane ya Dip, dolan kepengin seneng
malah kon ngrungokake wong nesu.”
Dipta : “(Ngguyu) Ha…ha….ha…”
2. Gladhen
Pacelathon antarane Dipta
lan Cahyo ing ndhuwur migunakake basa ngoko lugu amarga basa kang diginakake
tembunge ngoko kabeh. Sabanjure gawea pacelathon basa ngoko lugu kanthi tema
“sinau bareng”.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
LEMBAR PAMBIJI (TERTULIS)
Hari, tanggal :
…………………………………………………………..
Nama, No. Presensi :
……………………………
Paragraf 1 lan 2 wacan penghijauan lan tamanisasi owahana migunakake basa krama alus!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Komentar
Guru
|
Paraf Guru
|
|
Paraf Orang tua
|
Mengetahui Pringsurat, Juli 2011
Kepala
Sekolah Guru
Mata Pelajaran
Isrofi, S.Pd. M.Pd. Nofian Pramujianto, S.Pd.
NIP.
19660101 198803 1 027 NIP.
19861125 201001 1 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMP Negeri 2 Pringsurat
Mata Pelajaran :
Bahasa Jawa
Kelas/Semester :
VII / I
Standar Kompetensi : 3.b Mampu
membaca nyaring sesuai dengan intonasi, jeda atau tempo lafal dan irama yang
benar.
Kompetensi Dasar : 3.2 Membaca
nyaring teks bacaan tentang budaya.
Indikator : (1) Membaca
dengan suara jelas.
(2) Melafalkan
kata-kata dan kalimat dengan lafal dan intonasi yang benar.
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit (1 x pertemuan)
1.
Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat membaca wacana tentang budi
pekerti sesuai dengan intonasi, jeda, lafal dan irama yang benar.
2. Materi
Pembelajaran
-
Ayo nggambar wayang
3. Metode
Pembelajaran
-
Ceramah
-
Demonstrasi
-
Tanya jawab
4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No.
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Metode
|
Nilai –nilai
karakter
|
1.
|
Pendahuluan:
·
Guru
membuka KBM dengan berdoa dan
mengucapkan salam, mengabsen dan menanyakan kabar anak.
·
Siswa memperhatikan informasi tentang membaca
nyaring sesuai dengan intonasi, jeda atau tempo lafal dan irama yang benar.
·
Informasi tentang pembelajaran pada pertemuan
ini tentang :
-
Tema materi
pembelajaran
-
Metode
Pembelajaran
-
Bertanya jawab pretes tentang wacana bertema wacana Ayo
nggambar wayang
·
Motivasi.
Guru menjelaskan manfaat dari pembelajaran materi membaca
pemahaman nyaring sesuai dengan intonasi, jeda atau tempo lafal dan irama
yang benar.
|
10 menit
|
Ceramah
|
Religius
Disiplin
Empati
|
2.
|
Kegiatan Inti:
Eksplorasi:
-
Siswa memperhatikan contoh pembacaan lafal,
intonasi yang benar.
-
Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
-
Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang
berbeda dengan tema sama yaitu wacana Rukun Agawe Santosa.
-
Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang
ditugaskan untuk membaca secara cermat terlebih dahulu.
-
Anggota dari tim yang berbeda yang telah
membaca bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli)
untuk mendiskusikan sub bab mereka
-
Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap
anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim
mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
Elaborasi
:
-
Tiap tim ahli
mempresentasikan hasil diskusi tentang materi yang telah dibaca tersebut.
-
Siswa menyebutkan lafal kata tertentu yang dianggap
sulit.
-
Kelompok yang tidak maju mengamati penampilan teman yang maju, membuat catatan tentang
isi, dan hal-hal apa yang dianggap kurang dan yang menarik.
-
Tiap tim menyampaikan
pendapat/tanggapan terhadap siswa lain berdasarkan hasil pengamatannya.
Konfirmasi
Dengan tanya jawab, guru memberikan penjelasan, penguatan dan pembetulan
mengenai pemahaman siswa terkait dengan materi.
|
20 menit
|
Jigsaw
|
Berani ,
Percaya,
Disiplin, kreatif,
Tanggung jawab, kepemimpinan,
Jujur,
Saling menghargai.
|
3.
|
Penutup :
a. Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan hasil diskusi.
b.
Merefleksikan dengan cara bertanya pada siswa
c.
Memberikan tugas berupa
Tugas
Tersetruktur
-
Tugas membaca teks nonsastra tema bebas, hasil ringkasan dikumpulkan pertemuan berikutnya.
TMTT
d.
Pembelajaran diakhiri dengan salam dan doa penutup.
|
10 menit
|
Ceramah Tanya
jawab
|
Disiplin
Toleransi
Religius
|
5. Sumber Belajar
- BKS MGMP Bahasa Jawa kelas VII, Kembang
Setaman Kawruh Sapala Basa Jawa, Bausastra Jawa Poerwadarminta Penerbit Djambatan, Paramasastra Gagrag
Anyar Basa Jawa
6. Penilaian
1. Penilaian Proses
Penilaian proses dilakukan
terhadap partisipasi siswa dalam kelompok selama proses pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan tabel observasi :
No.
|
Nama
|
Aktivitas Siswa
|
Inisiatif
|
Keaktifan
|
Kerjasama
|
1
|
|
B
|
C
|
K
|
B
|
C
|
K
|
B
|
C
|
K
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2. Penilaian Kinerja :
Laporan hasil kerja, tes
tertulis, dan praktek.
a. Teknik :
Penugasan
b. Bentuk :
- Praktek
-
Tertulis
1.
Tertulis
- Wangsulana pitakon iki adhedhasar wacan
kasebut !
(Terlampir pada buku Pinter Basa Jawi kelas
VII, Sumber Ilmu hal. 17).
- Penghitungan nilai tertulis
2. Praktek
- Wacanen kanthi pocapan, lagu, lan swara sing
trep1
- Rubrik
penilaian membaca nyaring dengan unjuk kerja membaca nyaring.
- Penilaian
dengan standar terendah 50 dan tertinggi 95.
No
|
Jeneng Siswa
|
Swara
|
Lagu & Intonasi
|
Kelancaran
|
Jumlah
|
Rata-rata
|
|
|
|
|
|
|
|
Lampiran
Materi
A. Wacanen Kanthi titi.
Ayo
Nggambar Wayang
Wayang
sakothak kang cacahe atusan iku, ing antarane siji lan sijine, nduweni watak
kang beda-beda. Kabeh mau mujudake gegambaran utawa wewayangane wong ing ngalam
donya iki.
Para pandhemen wayang mesthine apal banget karo wujud,
jeneng lan watake saben wayang. Apa maneh paraga wayang kang dadi “idolane”.
Emane ing jaman saiki angel banget yen arep golek gambar wayang, mula ora ana
salahe yen awake dhewe gladhen nggambar wayang. Senajan asile during bisa
madhani sunggingane seniman kang wis
gamben, nanging lumayan bisa kanggo nglelipur ati sisan gawe melu ngleluri
kabudayane dhewe.
Wewatakan
wayang mono saperangan gedhe ginambarake ana ing praenane. Mula sadurunge sinau
nggambar wayang luwih dhisik kudu mangerteni peranganing praenan utamane
wanguning mripat, irung lan tutuk. Beda wanguning mripat, irung lan tutuk, seje
uga watake.
Wanguning
mripat wayang kaperang dadi : mripat liyepan, mripat kedhelen, mripat
dhondhongan, mripat thelengan, mripat tholongan (plolongan), mripat kriyipan,
mripat kelipan, mripat klecepan (rembes), mripat plerokan lan mripat kera.
Kanggo luwih gamblange bisa ndeleng conto ing ngisor iki.
1.
liyepan bribes
2.
liyepan iyepan mblarakngirit
3.
liyepanjait
4.
kedhelen bribes
5.
kedhelen mblarakngirit
6.
kedehelen jait
7.
dhondhongan luruh
8.
dhondhongan longok
9.
thelengan luruh
10. thelengan
longok
11. kriyipan
12. kelipan
13. klecepaan/rembesan
14. pecicilan/tholongan
cilik
15. plerokan
16. tholongan
17. belis/plelengan
18. kera
19. kera sithik/rada kera
Mengetahui Pringsurat, Juli 2011
Kepala
Sekolah Guru
Mata Pelajaran
Isrofi, S.Pd, M.Pd. Nofian Pramujianto, S.Pd.
NIP.
19660101 198803 1 027 NIP.
198611252010011011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMP Negeri 2 Pringsurat
Mata Pelajaran :
Bahasa Jawa
Kelas/Semester :
VII / I
Standar Kompetensi : 3.c Mampu
membaca indah
Kompetensi Dasar : 3.3 Membaca
indah sebuah geguritan.
Indikator : (1) Membaca
karya sastra sebuah geguritan sesuai dengan lafal intonasi dan irama yang
benar.
Alokasi Waktu :
1 x 40 menit (1 x pertemuan)
1.
Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat membaca geguritan dengan tempo,
nada dan intonasi yang baik.
2. Materi
Pembelajaran
-
Geguritan
3. Metode
Pembelajaran
-
Ceramah
-
Tanya jawab
-
Permodelan
-
Demonstrasi
4. Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran
No.
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Metode
|
Nilai –nilai
karakter
|
1.
|
Pendahuluan:
a.
Guru membuka
KBM dengan berdoa dan mengucapkan
salam, mengabsen dan menanyakan kabar anak.
b.
Siswa memperhatikan informasi tentang membaca indah Geguritan.
c.
Informasi tentang pembelajaran pada pertemuan ini
tentang :
-
Tema materi
pembelajaran
-
Metode
Pembelajaran
d.
Bertanya jawab pretes tentang membaca indah geguritan.
e.
Motivasi.
Guru menjelaskan manfaat dari pembelajaran materi membaca indah
tembang macapat.
|
10 menit
|
Ceramah
|
Religius
Disiplin
Empati
|
2.
|
Kegiatan Inti:
Eksplorasi:
1)
Memperhatikan contoh pembacaan panyandra. dari
guru/VCD.
2)
Siswa mengamati dan menganalisis isi makna dan
intonasi, ekspresi.
3)
Berdiskusi kelompok mencari makna yang tersirat dalam
panyandra..
Elaborasi
:
1)
Menunjuk beberapa siswa untuk mendemontrasikan sesuai
skenario yang telah disiapkan.
2)
Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan
menganalisanya
3)
Beberapa siswa menyampaikan
pendapat/tanggapan terhadap siswa lain berdasarkan hasil pengamatannya.
Konfirmasi
Dengan tanya jawab, guru memberikan penjelasan, penguatan dan pembetulan
mengenai pemahaman siswa terkait dengan materi.
|
20 menit
|
Pemodelan
|
Berani ,
Percaya,
Disiplin, kreatif,
Tanggung jawab, kepemimpinan,
Jujur,
Saling menghargai.
|
3.
|
Penutup :
a. Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan hasil diskusi.
b.
Merefleksikan dengan cara bertanya pada siswa
c.
Memberikan tugas berupa
Tugas
Tersetruktur
-
Tugas membaca kembali panyandra dirumah.
-
Pembelajaran diakhiri dengan salam dan doa penutup.
|
10 menit
|
Ceramah Tanya
jawab
|
Disiplin
Toleransi
Religius
|
5. Sumber Belajar
a. Model sastrawan/VCD/siswa
terbaik.
b. - BKS MGMP Bahasa Jawa kelas VII, Kembang Setaman Kawruh Sapala Basa
Jawa, Bausastra Jawa Poerwadarminta Penerbit
Djambatan, Seneng Nembang Macapat.
8. Penilaian
- Penilaian Proses
Penilaian proses dilakukan
terhadap partisipasi siswa dalam kelompok selama proses pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan tabel observasi :
No.
|
Nama
|
Aktivitas Siswa
|
Inisiatif
|
Keaktifan
|
Kerjasama
|
1
|
|
B
|
C
|
K
|
B
|
C
|
K
|
B
|
C
|
K
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2. Penilaian Kinerja : Laporan hasil kerja,
tes tertulis, dan praktek.
a. Teknik : Tes Unjuk Kerja
b. Bentuk : - Praktek
c. Instrumen
1.
Praktek
Wacanen
geguritan ing ngisor iki !
- Rubrik
penilaian membaca geguritan
- Nilai terendah
50 dan tertinggi 95 (berdasar kesepakatan guru & siswa).
No
|
Jeneng Siswa
|
Swara
|
Lagu & Intonasi
|
Kelancaran
|
Jumlah
|
Rata-rata
|
|
|
|
|
|
|
|
Lampiran
Materi
Maca Geguritan
Geguritan utawa Guritan ana uga
kang ngarani Puisi Jawa Gagrak Anyar utawa puisi Jawa Moderen. Geguritan kuwi
luwih mardika (bebas) yen katandhing karo puisi Jawa gagrak lawas, umpamane
tembng macapat. Tembung macapat iku kaiket ing paugeran guru wilangan, guru
gatra lan guru lagu utawa dhong-dhing. Dene geguritan luwih mardika.
Nadyan kena diarani luwih
mardika, nanging sabenere isih nganggo paugeran, mung iketane luwih longgar.
Umpamane: geguritan kapantha sapada-pada, pamilihing tembung kudu titis, sabisa
nganggo purwakanthi lan ora nggedabyah utawa rowa. Ya iku kang mbedakake karo
Gancaran (prosa). Gancaran kapantha ing paragraf-paragraf, tetembungane bisa
luwih rowa.
Gatekna Punggelan geguritan iki:
Alie Emje
Si
Anak Lanang
…………………………………………………
Si nang anakku
Ndonya iki isih jembar amba
Ora usah gampang nglokro ing
panjangka
Pinter iku ora mung ana teori
sekolah
………………………………….
Lansateruse.
Geguritan sapunggel ing ndhuwur
mau yen digancarake (didadekake gancaran) kurang luwih mangkene:
…………………………..
Nang, anakku cah bagus, ndonya iki ora mung sagodhong
kelor, isih amba lan jembar. Mula kekarepanmu aja gampang nglokro, senajan
wektu iki wong tuwamu ora bisa ngragati sekolah. Wong pinter iku ora mung saka
teori ing sekolah, yen gelem ngupaya mesthi ana dalane. Liwat SMP terbuka
upamane, …………………………………………… lan sapiturute.
Nah, kanti tuladha ing nduwur mau, saiki geguritan kang
kok pilih lan kok waca mau owahana dadi gancaran (gancarna!). Garapen ing
dlancang folio, banjur kumpulna!
C. Tembung entar
Setitekna cuplikan geguritan
iki:
“………………………………..
Supados adem ati kula.”
Sing
dikarepake Penggurit (wong sing ngarang geguritan) mau, ora kok atine banjur
dadi adhem kaya es yen diukur nganggo termometer suhune 0 drajad Celsius.
Nanging karepe atine dadi ayem, tentrem. Tetembungan kang nduweni teges ora
salugune (ora sawantahe) ngono mau diarani tembung entar.
Tuladha tembung entar
1.
Krungu kabar yen kapal kang ditumpangi kancane kerem
ing saelore Mandhalika sanalika enthek atine
2.
Mbilung kuwi pancen kethul pikire, wis diwarahi bola-bali
kok isih durung bisa
3.
Midhanget ature Haryo Sengkuni, Prabu Balabewa abrit
talingane.
Goleka tuladha tembung entar
liyane banjur rakiten dadi ukara kaya ing ndhuwur!
1.
…………………………………………………………………………………
2.
…………………………………………………………………………………
3.
…………………………………………………………………………………
4.
…………………………………………………………………………………
5.
…………………………………………………………………………………
Jaman Edan
Jaman edan wis dadi jejulukan
Akeh manungsa sing rebutan bandha
Lali marang keluwarga
Urip ing donya rekasa
Nguber pakunjaran sing ala.
Wong gedhe sugih bandhane
Wong cilik dadi kurbane
Mula aja padha keminter
Mengko bisa keblinger
Dhuwit malah diutamakake
Kejujuran malah dimusnahake.
Kapethik
saka : PS no 1/27
Nyuwun pangapura
Bumi tansaya tuwa
Akeh kedadean kang mirisake ati
Iki pacoban apa ukuman.
Sunami nyebar pepati
Merapi watuk idu geni
Bantul diosak-asik lindu
Lesus njumputi omah
Lumpur panas ngrendhem padesan
Banjir? Longsor? O… iku wis lengganan
Senapati Nusantara lan nem atusan
penumpang diuntal ombak
Montor mabur ilang mbuh ing
ngendi
Gusti.
Tak akoni
Aku aper lali ngabekti
Angkara murka, ora etung kanca
lan tangga
Mbabati alas ngrusak alam
Ya… Robbi
Nyuwun Pangapunten
Mugi-mugi namung cekap sementen.
Allahuakbar
Sedaya kagungan Panjenengan
Kula sujud ing ngarsa Panjenengan
Supados adem ati kula
Mengetahui Pringsurat, Juli 2011
Kepala
Sekolah Guru
Mata Pelajaran
Isrofi, S.Pd, M.Pd. Nofian Pramujianto, S.Pd.
NIP.
19660101 198803 1 027 NIP.
198611252010011011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMP Negeri 2 Pringsurat
Mata Pelajaran :
Bahasa Jawa
Kelas/Semester :
VII / I
Standar Kompetensi : 3.d Mampu
membaca dan memahami bacaan berhuruf Jawa.
Kompetensi Dasar : 3.4 Membaca
bacaan berhuruf Jawa, penerapan sandangan swara, sandangan panyigeg.
Alokasi Waktu :
2 x 40 menit (2 x pertemuan)
1.
Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat membaca wacana berhuruf Jawa
dengan penerapan sandangan swara, sandangan penyigeg.
2. Materi
Pembelajaran
-
Wacana berhuruf Jawa yang menerapkan :
- Sandangan swara
- Sandangan panyigeg
3. Metode
Pembelajaran
-
Ceramah
-
Tanya jawab
-
Penugasan
-
CIRC
5. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan
1
No.
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Metode
|
Nilai –nilai
karakter
|
1.
|
Pendahuluan:
a.
Guru membuka
KBM dengan berdoa dan mengucapkan
salam, mengabsen dan menanyakan kabar anak.
b.
Siswa memperhatikan informasi tentang membaca aksara
jawa penerapan sandangan swara dan panyigeg.
c.
Informasi tentang pembelajaran pada pertemuan ini
tentang :
-
Tema materi
pembelajaran
-
Metode
Pembelajaran
d. Motivasi.
Guru menjelaskan manfaat dari pembelajaran materi membaca
paragraph sederhana berhuruf jawa.
|
10 menit
|
Ceramah
|
Religius
Disiplin
Empati
|
2.
|
Kegiatan Inti:
Eksplorasi:
1)
Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang
secara heterogen
2)
Guru memberikan wacana/paragraph sederhana berhuruf
jawa dengan tema cerita wayang.
3)
Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan
ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada
lembar kertas.
Elaborasi
:
1)
Siswa menyalin wacana berhuruf Jawa menjadi wacana
latin.
2)
Siswa menjawab pertanyaan bacaan dengan huruf Jawa.
3)
Setiap kelompok mempresentasikan/ membacaakan hasil
kelompoknya.
4)
Kelompok yang lain mengkritisi menyampaikan pendapat/tanggapan terkait dengan hal-hal
yang kurang dan hal yang menarik.
Konfirmasi
1)
Dengan tanya
jawab, guru memberikan penjelasan, penguatan dan pembetulan
mengenai pemahaman siswa terkait dengan materi.
|
20 menit
|
CIRC
|
Berani ,
Percaya,
Disiplin, kreatif,
Tanggung jawab, kepemimpinan,
Jujur,
Saling menghargai.
|
3.
|
Penutup :
a. Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan hasil diskusi.
b.
Merefleksikan dengan cara bertanya pada siswa
c.
Memberikan tugas berupa
Tugas Tersetruktur
- Tugas
membaca paragraph sederhana berhuruf jawa dengan tema kesehatan, hasil ringkasan dikumpulkan pertemuan berikut.
TMTT
- Tugas Portofolio membaca teks rumpang
paragraph sederhana berhuruf jawa.
d. Siswa
memperhatikan pesan/tugas tuntuk rancangan materi berikutnya.
e.
Pembelajaran diakhiri dengan salam dan
doa penutup.
|
10 menit
|
Ceramah Tanya
jawab
|
Disiplin
Toleransi
Religius
|
Pertemuan 2
- Materi wacana huruf Jawa dengan penerapan sandangan
panyigeg.
4. Sumber Belajar
a. Buku, majalah/referensi tulisan
yang relevan dengan tema.
b. - BKS MGMP Bahasa Jawa kelas VII, Kembang Setaman Kawruh Sapala
Basa Jawa, Bausastra Jawa Poerwadarminta Penerbit
Djambatan, Aksara Jawa T. Hadisoebroto, Majalah Penjebar Semangat.
6. Penilaian
a. Teknik : Tes Unjuk Kerja
b. Bentuk : - Praktek
-
Tertulis
c. Instrumen
1.
Tertulis
- Wacan kasebut owahana dadi tulisan latin !
- Isenana ceceg-ceceg ing ngisor iki nganggo
aksara Jawa amrih trep karo isine wacan kasebut !
- Penghitungan nilai tertulis
2. Praktek
Wacanen
kanthi premati !
(Wacana terlampir
pada buku Pinter Basa Jawi, Kelas VII hal. 34, 52).
- Rubrik
penilaian membaca huruf Jawa dengan unjuk kerja membaca. (Berdasar kesepakatan
siswa dan guru).
- Pedoman
penilaian membaca huruf Jawa.
Lampiran Materi
AKSARA SWARA
1.
Aksara swara iku kanggo nulis aksara
vocal, mligine tembung manca. sing dicethakake.
2. Aksara swara ora bisa dadi aksara pasangan, yen ngarepe aksara
sigeg kudu dipangku dhisik.
3. Dene wujude
: = a
= i
= u
=
e
= o
Mengetahui Pringsurat, Juli 2011
Kepala
Sekolah Guru
Mata Pelajaran
Isrofi, S.Pd, M.Pd. Nofian Pramujianto, S.Pd.
NIP.
19660101 198803 1 027 NIP.
198611252010011011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMP Negeri 2 Pringsurat
Mata Pelajaran :
Bahasa Jawa
Kelas/Semester :
VII / I
Standar Kompetensi : 4. Mampu mengungkapkan pikiran, gagasan,
pendapat dan perasaan secara tertulis dalam berbagai bentuk tulisan dan ragam
bahasa Jawa sesuai dengan unggah-ungguh basa yang benar.
Kompetensi Dasar : 4.1 Menulis
pengalaman pribadi atau sebuah proses pembuatan makanan, benda dengan ragam
ngoko, krama.
Indikator : (1) Menulis
pengalaman pribadi dalam ragam krama atau ngoko.
(2) Menulis
sebuah proses pembuatan sesuatu.
Alokasi Waktu :
4 x 40 menit (4 x pertemuan)
1.
Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat menulis pengalaman pribadi
membuat sesuatu dan pengalaman hidup dalam ragam krama atau ngoko.
2. Materi
Pembelajaran
-
Menulis pengalaman pribadi ragam ngoko.
-
Menulis pembuatan makanan.
-
Menulis pengalaman pribadi ragam krama.
-
Menulis pembuatan benda (prakarya).
3. Metode
Pembelajaran
-
Ceramah
-
Tanya jawab
-
Penugasan
-
Diskusi
4. Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
No.
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Metode
|
Nilai –nilai
karakter
|
1.
|
Pendahuluan:
·
Guru
membuka KBM dengan berdoa dan
mengucapkan salam, mengabsen dan menanyakan kabar anak.
·
Siswa memperhatikan penjelasan tentang menulis
karangan pengalaman pribadi yang mengesankan.
·
Informasi tentang pembelajaran pada pertemuan
ini tentang :
-
Tema materi
pembelajaran
-
Metode
Pembelajaran
·
Motivasi.
Guru menjelaskan manfaat dari pembelajaran materi menulis
karangan pribadi yang mengesankan.
|
10 menit
|
Ceramah
|
Religius
Disiplin
Empati
|
2.
|
Kegiatan Inti:
Eksplorasi:
1.
Guru
mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tema, yaitu pengalaman pribadi
yang mengesankan.
2.
Guru
menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP/Proyektor.
3.
Guru memberi
petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa
gambar.
4.
Siswa memperhatikan contoh kalimat efektif.
5.
Berdasarkan
analisa tersebut siswa menulisnya dalam bentuk kerangka karangan.
6.
Tiap anak
secara mandiri menjabarkan kerangka karangan tersebut menjadi karangan yang
baik.
7.
kelompok
diberi kesempatan membacakan hasil menulisnya.
8.
Kelompok yang tidak maju mengamati penampilan teman yang maju, membuat catatan tentang
isi, unggah-ungguh basa yang
digunakan, hal-hal apa yang dianggap kurang dan yang menarik.
9.
Tiap kelompok menyampaikan
pendapat/tanggapan terhadap kelompok lain berdasarkan hasil pengamatannya.
|
20 menit
|
Pemodelan
|
Berani ,
Percaya,
Disiplin, kreatif,
Tanggung jawab, kepemimpinan,
Jujur,
Saling menghargai.
|
3.
|
Penutup :
a. Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan hasil diskusi.
b.
Merefleksikan dengan cara bertanya pada siswa
c.
Memberikan tugas berupa
Tugas
Tersetruktur
-
Tugas menulis karangan pribadi yang
mengesankan dengan tema kerjakeras
dikumpulkan pertemuan berikut.
d. Siswa memperhatikan pesan/tugas tuntuk rancangan materi
berikutnya.
e.
Pembelajaran diakhiri dengan salam dan
doa penutup.
|
10 menit
|
Ceramah Tanya
jawab
|
Disiplin
Toleransi
Religius
|
Pertemuan 2
- Materi menulis : Pembuatan makanan.
Pertemuan 3
- Materi menulis : Pengalaman pribadi ragam krama.
Pertemuan 4
- Materi menulis : Pembuatan benda (prakarya).
5. Sumber Belajar
- BKS MGMP Bahasa Jawa kelas VII, Kembang
Setaman Kawruh Sapala Basa Jawa, Bausastra Jawa Poerwadarminta Penerbit Djambatan, Aksara Jawa T.
Hadisoebroto, Majalah Penjebar Semangat.
6. Penilaian
a. Teknik : Pemberian tugas
b. Bentuk : - Praktek
-
Tertulis
c. Instrumen
1.
Tertulis
- Carane
gawe mie goreng ing ngisor iki rampungna amrih runtut ! (Terlampir hal 17, 35).
- Penghitungan
nilai tertulis
2. Praktek
Gawea karangan sing isine pengalamanmu sing ora bisa kolalekake !
- Rubrik
penilaian menulis pengalaman, dengan penugasan.
- Pemberian
nilai minimal 50 tertinggi 95.
No
|
Nama
|
Isi
|
Koherensi
|
EYD
|
Jumlah
|
Rata-rata
|
|
|
|
|
|
|
|
Mengetahui Pringsurat, Juli 2011
Kepala
Sekolah Guru
Mata Pelajaran
Isrofi, S.Pd, M.Pd. Nofian Pramujianto, S.Pd.
NIP.
19660101 198803 1 027 NIP.
198611252010011011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMP Negeri 2 Pringsurat
Mata Pelajaran :
Bahasa Jawa
Kelas/Semester :
VII / I
Standar Kompetensi : 4. Mampu mengungkapkan pikiran, gagasan,
pendapat dan perasaan secara tertulis dalam berbagai bentuk tulisan dan ragam
bahasa Jawa sesuai dengan unggah-ungguh basa yang benar.
Kompetensi Dasar : 4.2 Menulis
pengumuman, poster.
Indikator : (1) Menulis
pengumuman dengan bahasa yang efektif dan komunikatif.
Alokasi Waktu :
2 x 40 menit (2 x pertemuan)
1.
Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat menulis pengumuman sesuai dengan
unggah-unggu basa yang benar.
2. Materi
Pembelajaran
-
Menulis pengumuman.
-
Menulis poster.
3. Metode
Pembelajaran
-
Ceramah
-
Tanya jawab
-
Penugasan
-
Diskusi
4. Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
No.
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Metode
|
Nilai –nilai
karakter
|
1.
|
Pendahuluan:
·
Guru
membuka KBM dengan berdoa dan
mengucapkan salam, mengabsen dan menanyakan kabar anak.
·
Siswa memperhatikan penjelasan tentang menulis
pengumuman.
·
Informasi tentang pembelajaran pada pertemuan
ini tentang :
- Tema
materi pembelajaran
- Metode
Pembelajaran
·
Motivasi.
Guru menjelaskan manfaat dari pembelajaran materi menulis
pengumuman.
|
10 menit
|
Ceramah
|
Religius
Disiplin
Empati
|
2.
|
Kegiatan Inti:
Eksplorasi:
1)
Guru
mempersiapkan contoh contoh pengumuman sesuai dengan tema.
2)
Guru
menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP/Proyektor.
3)
Guru memberi
petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa
contoh pengumuman.
Elaborasi
4)
Berdasarkan
analisa tersebut siswa menulisnya dalam bentuk kerangka karangan.
5)
Setiap siswa menjabarkan kerangka pengumuman yang
kemudian dijabarkan menjadi wacana pengumuman yang utuh
6)
Tiap kelompok
diberi kesempatan membacakan hasil menulisnya.
7)
Kelompok yang tidak maju mengamati penampilan teman yang maju, membuat catatan tentang
isi, unggah-ungguh basa yang
digunakan, hal-hal apa yang dianggap kurang dan yang menarik.
8)
Tiap kelompok menyampaikan
pendapat/tanggapan terhadap kelompok lain berdasarkan hasil pengamatannya.
Konfirmasi
9)
Dengan tanya
jawab, guru memberikan penjelasan, penguatan dan pembetulan
mengenai pemahaman siswa terkait dengan materi.
|
20 menit
|
Pemodelan
|
Berani ,
Percaya,
Disiplin, kreatif,
Tanggung jawab, kepemimpinan,
Jujur,
Saling menghargai.
|
3.
|
Penutup :
a. Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan hasil diskusi.
b.
Merefleksikan dengan cara bertanya pada siswa
c.
Memberikan tugas berupa
Tugas
Tersetruktur
-
Tugas menulis pengumuman dengan tema disiplin dikumpulkan pertemuan
berikut.
TMTT
d. Siswa memperhatikan pesan/tugas tuntuk rancangan materi
berikutnya.
e.
Pembelajaran diakhiri dengan salam dan
doa penutup.
|
10 menit
|
Ceramah Tanya
jawab
|
Disiplin
Toleransi
Religius
|
Pertemuan 2
5. Sumber Belajar
- BKS MGMP Bahasa Jawa kelas VII, Kembang Setaman
Kawruh Sapala Basa Jawa, Bausastra Jawa Poerwadarminta Penerbit Djambatan, Aksara Jawa T. Hadisoebroto, Majalah Penjebar
Semangat.
6. Lampiran Materi
Tuladha Wara-Wara Kegiatan Pramuka Ing
Sekolah
Kanggo ngisi
kegiatan akhir semester, gugus depan 131 – 132 SMP Negeri 5 Jepara arep nganakake Perkemahan Sabtu
Minggu (Persami) Anggota Pramuka Penggalang supaya nyiapake piranthi-piranthi
kang diperlokake.
Kegiatan Perkemahan dileksanakake :
Dina,
tanggal : Sabtu-Minggu, 13-14 Januari 2007
Wektu
siap : Sabtu, 13.00 WIB
Wektu
bali : Minggu, 11.00 WIB
Panggonan : Colo
Muria – Kudus.
Acara
Khusus : Pelantikan Penggalang Rakit lan Terap
Mula
saka kuwi Penggalang sing wis
rampung ujian SKU-ne bisa ndhaftar ana ing panitia.
Matur nuwun.
Pratama
B. Gladhen
1.
Yen wis
kokwaca tulisen maneh apa isine wara-wara kuwi mau nganggo basamu dhewe!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Gawea wara-wara
kanthi tata tulis lan tembung-tembung sing bener miturut unggah-ungguhing basa!
Pilihen salah siji tema ing ngisor iki ana ing kertas folio!
a.
Gotong royong ngresiki lingkungan
b.
Nyegah penularan penyakit demam berdarah kanggo
masyarakat.
c.
PIN kanggo nyegah penyakit folio.
Wangsulan :
………………………………………………………………………..............................
………………………………………………………………………..............................
………………………………………………………………………..............................
………………………………………………………………………..............................
………………………………………………………………………..............................
………………………………………………………………………..............................
Unggah-ungguh Basa
1. Basa
krama alus
a.
Wujude
-
tembung krama (ater-ater lan panambang uga
dikramakake)
-
tembung krama inggil (tumrap wong kang diajak
guneman)
b.
Sing nganggo
-
wong enom marang wong tuwa
-
murid marang gurune
-
priyayi marang priyayi sababage
-
rewang marang bendarane
-
kanca padha kanca sing durung kulina
c.
Tuladha
-
Ibu mundhut tigan ayam kalih jinah.
-
Gambar punika katingal saking katebihan sae,
sareng dipuncelaki jebul awon.
D.2. Basa ngoko lugu iki salinana nganggo basa krama alus!
1. Sasi
ngarep Mas Midun arep duwe gawe.
Wangsulan :
………………………………………………………………………...........
2. Bapak
kandha yen dina iki simbah arep teka.
Wangsulan :
………………………………………………………………………...........
3. Sesuk
yen pakdheku duwe gawe, aku arep ngundang kowe.
Wangsulan : ………………………………………………………………………...........
4. Bu,
aku njaluk pamit karo lunga menyang Surabaya.
Wangsulan :
………………………………………………………………………...........
5. Kandhane
Simbah, Ibu lunga menyang pasar.
Wangsulan :
………………………………………………………………………...........
LEMBAR GLADHEN LAN PAMBIJI
Kompetensi
Dasar :
Menulis
pengumuman
Indikator :
Menulis pengumuman dengan bahasa yang efektif dan
komunikatif
LEMBAR INDIVIDU
Hari, tanggal :
………………………………………………..
Nama, No. Presensi : ………………………………………………..
Gawea pengumuman (wara-wara) nganggo tembung-tembung sing
bener manut unggah-ungguh, temane pilihen salah siji saka pilihan ing ngisor
iki!
a. Gotong
royong ngresiki lingkungan.
b. Nganakake
jalan santai.
c. Nyegah
banjir.
No
|
Aspek
Yang Dinilai
|
Indikator
|
Skor
|
Keterangan
|
1
|
Isi Pengumuman
|
Isi sesuai dengan tema
|
|
|
2
|
Urutan
|
Urutan penyusunan sesuai aturan
|
|
|
3
|
Bahasa
|
Komunikatif dan persuasif
|
|
|
Mengetahui Pringsurat, Juli 2011
Kepala
Sekolah Guru
Mata Pelajaran
Isrofi, S.Pd, M.Pd. Nofian Pramujianto, S.Pd.
NIP.
19660101 198803 1 027 NIP.
198611252010011011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMP Negeri 2 Pringsurat
Mata Pelajaran :
Bahasa Jawa
Kelas/Semester :
VII / I
Standar Kompetensi : 5. Mampu mengapresiasi susastra Jawa.
Kompetensi Dasar : 5.1 Mengapresiasikan
susastra Jawa, misal wayang cerita
Ramayana.
Indikator : (1) Menjelaskan
watak tokoh dalam cerita.
(2) Menceritakan
kembali baik secara lisan maupun tertulis dengan bahasa sendiri.
(3) Memeragakan
tokoh dalam cerita.
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 x pertemuan)
1.
Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat menceritakan kembali isi cerita wayang
Ramayana baik lisan maupun tertulis dengan bahasa sendiri.
2. Materi
Pembelajaran
-
Rama badhe kajumenengaken Nata
-
Kenging Piwales
3. Metode
Pembelajaran
-
Ceramah
-
Tanya jawab
-
Penugasan
-
Demonstrasi
4. Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
a. Kegiatan Awal
1) Siswa
memperhatikan informasi tentang mengapresiasi susastra Jawa.
2) Siswa menjawab
pretes tentang cerita Ramayana.
b. Kegiatan Inti
1) Memperhatikan
wacana Rama Badhe Kajumenengaken Nata.
2) Menulis
kembali isi cerita Rama Badhe Kajumenengaken Nata.
3) Menceritakan
kembali isi wacana cerita Rama Badhe Kajumenengaken Nata.
4) Menjawab
pertanyaan wacana cerita Rama Badhe Kajumenengaken Nata
c. Kegiatan Akhir
1) Memperhatikan
simpulan/rangkuman cerita Rama Badhe Kajumenengaken Nata
2) Mencatat
pesan/tugas dari guru untuk rancangan materi berikutnya.
Pertemuan 2
- Materi cerita wayang : Kenging Piwales
5. Sumber Belajar
a. Buku Bagus Rama tuwin Ayu Sita.
b. Buku …
6. Penilaian
a. Teknik : - Pemberian Tugas
b. Bentuk : - Praktek
-
Tertulis
c. Instrumen
1.
Tertulis
- Wangsulana pitakon iki adhedhasar crita
kasebut nganggo basa krama !
(Soal terlampir pada buku Pinter Basa VII,
hal. 10, 37)
- Penghitungan nilai tertulis
2. Praktek
Critakna kanthi
ringkes crita iku, becike tulisen dhisik ngengrengan ringkesane banjur aturna
Bapak/Ibu Guru nalika crita ana ngarep kelas !
Penilaian cerita ringkesan, tiap aspek nilai terendah
50 dan tertinggi 95.
No
|
Nama siswa
|
Isi
|
Pilihan kata
|
Keruntutan & ketuntasan
|
Jumlah
|
Rata-rata
|
|
|
|
|
|
|
|
Mengetahui Pringsurat, Juli 2011
Kepala
Sekolah Guru
Mata Pelajaran
Isrofi, S.Pd, M.Pd. Nofian Pramujianto, S.Pd.
NIP.
19660101 198803 1 027 NIP.
198611252010011011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMP Negeri 2 Pringsurat
Mata Pelajaran :
Bahasa Jawa
Kelas/Semester :
VII / I
Standar Kompetensi : 5. Mampu mengapresiasi susastra Jawa.
Kompetensi Dasar : 5.2 Mengapresiasikan
cerita rakyat atau dongeng : Fabel, Legenda.
Indikator : (1) Menuliskan
kembali isi cerita secara ringkas.
(2) Menjelaskan
watak tokoh-tokoh yang tertuang dalam cerita.
(3) Menuliskan
pesan atau nilai-nilai yang terkandung dalam cerita.
Alokasi Waktu :
2 x 40 menit (2 x pertemuan)
1.
Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat menceritakan kembali isi cerita
rakyat baik lisan maupun tertulis dengan bahasa sendiri.
2. Materi
Pembelajaran
-
Fabel : Sing Bodho Dadi Pangane Sing Pinter
-
Legenda : Dumadine Kutha Semarang
3. Metode
Pembelajaran
-
Ceramah
-
Tanya jawab
-
Penugasan
-
Demonstrasi
4. Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
a. Kegiatan Awal
1) Siswa
memperhatikan informasi tentang mengapresiasi cerita rakyat.
2) Siswa
menjawab pretes tentang Fabel.
b. Kegiatan Inti
1) Memperhatikan
wacana Fabel Sing Bodho dadi Pangane Sing Pinter.
2) Siswa
menuliskan kembali isi cerita Fabel Sing Bodho dadi Pangane Sing Pinter.
3) Siswa menceritakan
kembali isi cerita Fabel.
4) Siswa menjawab
pertanyaan wacana Fabel Sing Bodho dadi Pangane Sing Pinter.
c. Kegiatan Akhir
1) Memperhatikan
simpulan/rangkuman cerita Fabel : Sing Bodho dadi Pangane Sing Pinter.
2) Mencatat
pesan/tugas dari guru untuk rancangan materi berikutnya.
Pertemuan 2
- Materi cerita rakyat : Dumadine Kutha Semarang.
5. Sumber Belajar
a. Buku …
6. Penilaian
a. Teknik : - Pemberian Tugas
b. Bentuk : - Praktek
-
Tertulis
c. Instrumen
1.
Tertulis
- Wangsulana pitakon iki nganggo basa krama !
(Soal terlampir pada Buku Pinter Basa VII,
hal. 19, 47)
- Penghitungan nilai tertulis
2. Praktek
Critakna
kanthi ringkes crita iku, becike tulisen dhisik ngengrengan ringkesane banjur
aturna Bapak/Ibu Guru nalika crita ana ngarep kelas !
No
|
Nama siswa
|
Isi
|
Pilihan kata
|
Keruntutan & ketuntasan
|
Jumlah
|
Rata-rata
|
|
|
|
|
|
|
|
Mengetahui Pringsurat, Juli 2011
Kepala
Sekolah Guru
Mata Pelajaran
Isrofi, S.Pd, M.Pd. Nofian Pramujianto, S.Pd.
NIP.
19660101 198803 1 027 NIP.
198611252010011011